Minahasa, MediaSulut.Com - Pandemi Covid-19 membawa dampak yang luar biasa pada teknologi informasi, salah satunya yaitu dunia pendidikan Perguruan Tinggi khususnya dituntut untuk melek akan teknologi yang serba canggih, guna menunjang proses pembelajaran. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa digitalisasi sudah merevolusi seluruh aspek kehidupan. Maka sudah selayaknya para ahli informatika melakukan persiapan dengan pemanfaatan teknologi komputer kedepannya. Hal tersebut juga dikatakan Wendi Usino selaku Ketua DPW Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) DKI Jakarta dalam sebuah seminar nasional dengan tema “People-Centric Technology: IT Transparency & Traceability for Better Life” yang digelar secara luring di Gedung Grha Mahardika Bujana Universitas Budi Luhur.
Webinar yang digelar UBL dengan IAII ini juga mengukuhkan Anggota Kehormatan IAII kepada Brigjen Pol. Yehu Wangsajaya. Berdasarkan studi pelacakan dari UBL, Yehu Wangsajaya merupakan Pati Polri yang bergelar Magister Ilmu Komputer Pertama dan satu-satunya di Indonesia, yang juga alumnus Program Magister di Universitas Budi Luhur pada tahun 2006.
Dalam orasi ilmiahnya Yehu Wangsajaya mengatakan jika dalam era society 5.0 pemanfaatan teknologi AI sangat dibutuhkan, dan ke depannya visi polisi akan mengubah pemolisiannya dengan digital. "Kita (Polri) sedang membangun itu semua serta mengembangkan setiap layanan polisi dengan menggunakan AI,” ujar Brigjen Yehu Wangsajaya yang dikenal luas di SULUT terutama di Minahasa dengan berbagai programnya saat menjabat Wakapoltabes Manado dan Kapolres Minahasa. Oleh sebab itu diharapkan nanti polisi akan lebih modern, profesional dan terpercaya dengan penguasa teknologi informasi yang hebat, serta layanan berbasis IoT dan Artificial Intelligence.
Selain itu, dalam webinar ini, ia turut mengutarakan mimpinya untuk memiliki robot polisi yang akan melayani masyarakat. "Jadi impian saya, kita (Polri) harus punya Robo Cop (Robot Polisi) untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta menerima laporan-laporan,” tambah Yehu Wangsajaya yang juga dikenal dengan tim reaksi cepat 5 menit, pelayanan cepat, polisi berkebun, Polisi berkhotbah/berdakwa dll selama menjabat Kapolres Minahasa.
Yehu Wangsajaya yang dirindukan warga SULUT agar suatu saat dapat kembali mengabdi sebagai KAPOLDA SULUT memang telah banyak melakukan inovasi berbasis Tekhnologi iInformasi dan Komunikasi (TIK) disamping turut membangun dan menerapkan komputerisasi ujian SIM pertama kali di Indonesia. Anggota kehormatan pada Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAAI) ini merupakan satu satunya ahli informatika tertinggi yang dimiliki POLRI saat ini.
Keinginan presiden Jokowi agar lembaga penegak hukum memperbanyak informasi layanan tekhnologi informasi berbasis kecerdasan buatan Artificial Inteligence/AI menjadi motivasi tersendiri bagi pati Polri Brigjen Pol. Drs. Yehu Wangsajaya M.Kom. "Terus maju pak Yehu jangan lupa warga SULUT terus berharap dan menanti kerja nyatamu di SULUT, semoga jadi KAPOLDA SULUT kedepan "ujar Hence Karamoy warga Minahasa.
HK