Seorang Prajurit KKO Asal Tondano |
Bitung, MediaSulut.Com-Pasukan Pendarat yang disebut sebagai pasukan petarung Korps Marinir TNI AL terbentuk pada tanggal 15 November 1945, itu berarti pasukan petarung baret ungu TNI AL sedang merayakan hari ulang tahun (HUT) yang ke 74.
Perjalanan Korps Marinir TNI AL, berawal dari Pasukan Pendarat yang awalnya disebut KKO. Sebenarnya perjalanan Korps Marinir di Indonesia sudah ada sejak penjajahan. Mereka tergabung dalam Marinir Belanda. Namun, ketika Belanda meninggalkan Indonesia, ada sebagian yang menjadi pelatih Marinir Indonesia.
Keberadaan Marinir Indonesia secara khusus terbentuk pada 15 November 1945 di Pangkalan IV ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) Tegal. Tugas utama Korps Marinir adalah sebagai pasukan pendarat, pasukan yang menyerang dari laut ke darat. Mereka dibekali beberapa pelatihan militer lintas matra untuk menunjang penugasan khusus.
Dirgahayu Marinir Ke-74 |
Pada 9 Oktober 1948 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan Nomor: A/565/1948 ditetapkan adanya Korps Komando di dalam Angkatan Laut sehingga seluruh satuan kelautan tersebut dilebur menjadi Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL).
KKO AL aktif dalam beberapa misi penting yang dilakukan oleh militer Indonesia. Karena mempunyai kemampuan tempur baik di perairan maupun daratan. Keistimewaan Korps Marinir pada zaman Orde Lama dan Orde Baru adalah mempunyai citra positif di masyarakat.
Semasa perjuangan membebaskan Irian Barat, KKO AL membentuk Pasukan Pendarat 45 (Pasrat-45) dengan 8.100 prajurit. Selanjutnya terjadi konfrontasi Ganyang Malaysia dengan Dwi Komando Rakyat (Dwikora) yang menentang pembentukan Malaysia yang disebut Presiden Soekarno sebagai boneka imperialisme Inggris.
Prajurit KKO TNI AL, J.H Pakasi |
KKO AL berulang kali menyusup dan menyerang di pedalaman Kalimantan Utara hingga Semenanjung Malaysia. Bahkan, dua prajurit KKO, yakni Usman dan Harun, berhasil melancarkan serangan komando dan meledakkan Gedung Bank MacDonald House di Orchard Road, Singapura, tahun 1965
Tahun 1975, Berdasarkan Skep Kasal No. Skep/1831/XI/1975 tanggal 14 Nopember 1975 nama Korps Komando Angkatan Laut (KKO-AL) kembali berubah nama menjadi Korps Marinir sesuai dengan nama lahirnya Korps Marinir sejak tahun 1945.
Mantan prajurit petarung, Jones H. Pakasi kepada awak media mengatakan atas kebanggaan pada Korps Marinir tercinta, "Saya merasa bangga pernah bergabung dengan Korps Marinir, berbagai torehan prestasi telah diukir oleh Korps tercinta semata-mata untuk bangsa dan negara, "ucap Pakasi.
Purnawirawan Marinir TNI AL J. H. Pakasi |
Lanjutnya, "Kami bangga! karena kami adalah generasi pasukan pendarat berbaret ungu yang pernah menyandang dua nama sekaligus yaitu KKO dan Marinir yang selalu terpatri di dalam hati sanubari prajurit petarung, "ungkapnya.
"Usia yang ke-74 Korps Marinir semoga berbagai prestasi terus ditorehkan untuk bangsa dan negara serta selalu dekat dan dicintai rakyat, dirgahayu Korps Marinir tercinta, Jalesu Bhumyamca Jayamahe, ”pungkas Pakasi.
Tim Redaksi