Terobosan Cerdas CEP Dalam Pengembangan IKM Kelapa Terpadu Minsel |
Minahasa Selatan, MediaSulut.Com - Sinergitas Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Selatan dengan Kementrian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal IKMA patut di apresiasi atas upaya bersama dalam rangka Pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) Kelapa Terpadu bagi masyarakat petani pada Selasa kemarin di Ballroom Hotel Sutan Raja Amurang (27/02/2019)
Kadis Perindag Prov. Sulut Jenny Karouw, mengatakan," Pengembangan IKM Kelapa Terpadu merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan pendapatan petani kelapa, mengingat komoditi kopra juga merupakan komoditi yang diekspor dan harganya dipengaruhi juga oleh pasar global. Bantuan peralatan kepada masyarakat petani bertujuan agar bisa menghasilkan minyak kelapa sendiri yang bisa dipasarkan didalam daerah," jelasnya.
"Hasil pemasaran minyak kelapa tersebut harganya agak lebih baik dibandingkan dengan minyak sawit, untuk sawit berkisar Rp 11.000 s.d Rp 12.500/kg sedangkan harga minyak goreng dari kopra mencapai lebih dari Rp 20.000/kg. Apabila industri kecil memberikan perhatian khusus pada pengolahan kopra menjadi minyak pasti akan mendapatkan pendapatan lebih dibandingkan dengan hanya menjual kopranya," paparnya.
Bupati Kab. Minahasa Selatan Dr. Christiany E. Paruntu, SE dalam sambutannya," Kabupaten Minahasa Selatan merupakan salah satu sentra produksi kelapa di Sulawesi Utara dengan luas areal perkebunan kelapa mencapai 46.973 hektar dan dapat menghasilkan 49.921 ton kelapa per tahunnya, selama ini kehidupan petani Minahasa Selatan sangat bergantung kepada komoditas kelapa di mana lebih dari 60% petani di Kabupaten Minahasa Selatan adalah petani kelapa, yang jumlahnya kurang lebih 27.336 kepala keluarga petani khusus kelapa," jelas Bupati.
Lanjut Bupati, "Selaku pemerintah daerah terus berupaya mengembangkan industri pengolahan kelapa salah satunya melalui kerjasama dengan PT Rekadaya Multi Adiprima dalam rangka pengembangan industri sabut kelapa, sejalan dengan itu juga tengah berupaya untuk membangun Akademi Komunitas Kelapa di Kabupaten Minahasa Selatan sebagai tempat belajar mendidik dan menghasilkan tenaga tenaga yang terampil berkualitas dan siap kerja sekaligus sebagai sarana untuk mengembangkan inovasi kelapa."
"Kedepan dengan beroperasinya sistem industri kelapa terpadu tentunya membawa harapan akan dapat memacu percepatan roda ekonomi daerah dan pada gilirannya pendapatan daerah dan masyarakat petani akan ikut terangkat," harap Bupati.
Senada dengan Bupati, Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Gati Wibawaningsih mengatakan, "Lahan perkebunan kelapa Kabupaten Minahasa Selatan luas tentunya mempunyai potensi untuk pengembangan industri kelapa, saat ini produk yang dihasilkan dari kelapa antara lain kopra, kayu kelapa, sabut kelapa, minyak kelapa dan arang aktif, sebagian besar pengolahan dilakukan pada skala rumah tangga dan kelompok kecil setiap Kecamatan." Jelasnya.
"Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar di dunia di atas Filipina, India, Srilanka, Brazil. Kelapa merupakan tanaman perkebunan dengan areal terluas kedua setelah kelapa sawit, di Indonesia lebih luas dibanding karet, kopi dan kakao serta tanaman perkebunan lainnya. Menurut data BPS tahun 2016 kelapa menempati areal seluas 3,57 juta hektar atau 15,63 % dari 22,82 juta hektar total areal perkebunan di Indonesia dengan total produksi tanaman kelapa sebesar 2,89 juta ton, berdasarkan data Asian pacific coconut community tahun 2018 jumlah petani terlibat dalam agribisnis kelapa sebanyak 5,09 juta rumah tangga," ungkap Dirjen IKMA Gati Wibawaningsih.
Lanjutnya,"Pengembangan IKM kelapa terpadu di Kabupaten Minahasa Selatan dilaksanakan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa melalui diversifikasi produk olahan kelapa maupun pengolahan produk sampingannya yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku agribisnis kelapa mulai dari sektor hulu sampai dengan hillir. Produk turunan kelapa sudah memberikan kontribusi nilai ekspor yang lebih besar jika dibandingkan dengan ekspor buah kelapa utuh dari data BPS tahun 2017 menunjukkan bahwa nilai ekspor buah kelapa sebesar US$ 121,9 juta sedangkan nilai ekspor produk turunan kelapa sebesar US$ 1.205 juta yang terdiri dari cocofibre, copra, desiccated coconut, coconut cream, coconut Shell, charcoal dan coconut active carbon."
"Kegiatan pengembangan IKM kelapa terpadu di Kabupaten Minahasa Selatan terdiri tiga jenis kegiatan yaitu penumbuhan wirausaha baru industri kecil pengolahan produk olahan kelapa (minyak kelapa), pengembangan sentra IKM arang tempurung kelapa dan peningkatan kemampuan IKM permesinan teknologi tepat guna (TTG) untuk pendukung pengolahan kelapa," pungkas Dirjen IKMA Gati Wibawaningsih."
Dalam pengembangan IKM kelapa dilakukan Penyerahan bantuan teknologi tepat guna (TTG) kepada kelompok IKM Tumpaan, IKM Amurang Timur, IKM Amurang Barat, IKM Sinonsayang baik untuk IKM minyak goreng, IKM arang tempurung serta IKM permesinan teknologi tepat guna (TTG) untuk pendukung pengolahan kelapa berupa Mesin pemarut kelapa dan pemeras santan 10 unit, Alat pembakar tempurung 6 unit, Mesin penepung arang 2 unit, Generator General ET7000CE 2 unit, Nibler Makita 2 unit, Miter Saw 10" Maktec 2 unit, Ragum 6" 2 unit, Alat bending pipa SWG-2 2 unit, Bor logam 2 unit, Inverter Welding Machine Daesung 2 unit.
Pengembangan IKM Kelapa Terpadu bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat petani dan untuk penumbuhan wirausaha baru industri kecil pengolahan produk olahan kelapa yaitu minyak kelapa, pengembangan sentra IKM arang tempurung kelapa dan peningkatan kemampuan IKM permesinan teknologi tepat guna (TTG) untuk pendukung pengolahan kelapa.
Cleen