Warga pengungsi di Gereja GMIST Nasareth, Niambangeng. |
SITARO, MediaSulut.Com - Guguran lava di kampung Batubulan hingga saat ini sudah berada tepat di badan jalan jembatan kali kering Malebuhe Batubulan.
Sebelumnya, pasca adanya leleran lava yang mendekati titik jalan sejak beberap hari yang lalu, oleh pihak keamanan lintasan ini tidak boleh dilalui. Oleh pemerintah dan pihak keamanan gabungan, yang terdiri dari TNI-POLRI sudah mengevakuasi warga ke titik lokasi yang aman.
Hingga saat ini data yang diperoleh awak media senin (03/01/2019) dari BPBD Sitaro, jumlah warga yang di evakuasi sebanyak 33 keluarga dengan jumlah 112 jiwa, terdiri dari 53 laki-laki dan 59 perempuan.
Mereka yang diungsikan adalah warga yang tinggal di bantaran kali Batuare dan bantaran kali Malebuhe. Sementara ini lokasi pengungsi dipindahkan pada dua tempat, kantor kampung Batubulan dan gereja GMIST Nasareth Niambangeng.
"Penyaluran bantuan, makanan dan kebutuhan lainnya, oleh pemerintah daerah dalam hal ini BPBD, telah mendistribusikannya untuk kebutuhan pengungsi selama dua minggu,"Jelas kepala bidang darurat BPBD Sitaro, Junaidi Kanoneng saat ditemui di kantor BPBD Selasa (04/02/2019).
Lanjutnya, pihak BPBD Sitaro, telah mengantar langsung bantuan untuk kebutuhan warga yang diungsikan,dan kami perhitungkan bisa mencukupi kebutuhan mereka selama dua minggu.
"Namun ini bukan bararti tidak ada tambahan bantuan lainnya. Kami tetap menyesuaikan dengan kebutuhan mereka, kalaupun masih ada yang perlu kami penuhi, pasti akan berikan." tutup Kanoneng.
Penulis: Edwin Bawole