Kritovorus Deky Palinggi anggota DPRD Sulut saat melakukan reses di Desa Wawontulap. |
MINAHASA SELATAN, MediaSulut.Com - Reses II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut) Tahun 2018, yang dilakukan Kristovorus Deky Palinggi di empat Desa yaitu Desa Bajo, Wawontulap, Bungkol dan Rap-Rap di Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), menjadi tantangan yang harus diperjuangkan KDP.
Pasalnya, jembatan penyambung antara dua kabupaten Minahasa dan Minsel yang berada di antara desa Rap-rap dan desa Pinasungkulan yang selama ini, tidak ada perhatian dari pemerintah Propinsi lebih khusus dinas Pekerjaan Umum (PU) Propinsi Sulut.
Lebih memiriskan lagi, jembatan yang berdiri hanya dengan penyangga besi-besi baja tersebut, lantai jembatan harus dibiayai oleh desa Rap-rap dengan menggunakan batang kelapa. Dengan cara mengumpul dana dari penagihan kendaraan yang lewat, sampai harus berusaha warga untuk gotong royong mengerjakan jembatan itu hingga saat ini.
Menurut salah satu warga Rap-rap Moses Masambe, yang saat itu berada di jembatan tersebut, ketika KDP berkunjung, langsung memohon agar jembatan itu harus dikerjakan oleh dinas terkait agar dibuat seperti jembatan lainnya.
"Saya meminta kepada Pak KDP agar dapat perjuangkan untuk jembatan pemhubung antara dua kabupaten ini bisa dikerjakan oleh dinas terkait. Menjadi jembatan beton seperti jembatan lainnya," ujar warga, Rabu (29/08/2018) saat reses KDP.
Kristovorus Deky Palinggi anggota DPRD Sulut saat melakukan tinjau langsung jembatan Desa Rap - Rap. |
"Untuk itu, kami harapkan melalui Pak KDP, pemerintah propinsi bisa perhatikan jembatan ini," tuturnya.
Menanggapi aspirasi warga, KDP selaku anggota DPRD Sulut yang turun melakukan reses menyerap aspirasi dari masyarakat. Langsung menuturkan, dirinya siap perjuangkan apa yang jadi harapan warga desa Rap-rap.
"Jembatan ini sangat memprihatinkan, apalagi sudah banyak korban kecelakaan di jembatan ini. Dengan hal itu, saya akan mengkhususkan perjuangkan jembatan ini untuk di prioritaskan dan itu harus diwujudkan," tegas KDP.
Selain itu, di tiga desa yaitu, desa Wawontulap, Bungkol dan Bajo mengharapkan agar petani dapat bibit jagung dan padi ladang, untuk nelayan perahu fiber, alat penangkap ikan (jala) dan mesin tempel.
Penulis: Redaksi