MINAHASA SELATAN, MediaSulut.Com - Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, Jajaran Polres Minsel bersama FKUB, BKSAUA, FKDM, FKP, Toga, Tomas, Toda, Kepala OPD, ASN, Camat, Lurah, Ukumtua serta Masyarakat Minsel melakukan Aksi Solidaritas Doa dan Sejuta Lilin Untuk Korban Terorisme serta bersama-sama menyatakan sikap menolak, menangkal, mengantisipasi, memerangi aksi terorisme dan radikalisme di Boulevard, tugu I Am Amurang, Senin, (14/5/2018).
Kegiatan bersama I Am Amurang solidaritas doa dan pemasangan sejuta lilin untuk korban terorisme dipadati masyarakat Minsel dari seluruh penjuru dan dihadiri oleh Bupati Kab. Minsel Chriatiany E. Paruntu, SE, Kapolres Minsel AKBP
FX Winardi Prabowo, Sekda Danny Rindengan, Kaban Kesbangpol B. V. J. Lumingkewas, Ketua MUI Minsel Haji Ishak Ahmad, Ketua FKUB Minsel Lucky Tumbelaka, Pabung Minsel Mayor INF. Jemmy Lotulung, Kepala Kejari Minsel Lambok Sidabutar, SH. Unsur FKUB, BKSAUA, FKDM, FKP, Toga, Tomas, Toda, Kepala OPD, ASN, Camat, Lurah/Ukumtua
"Malam ini adalah bukti untuk kita semua bahwa masyarakat Minsel adalah masyarakat yang cinta damai. Kita tahu ada rangkaian-rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang melakukan teror dan ingin memecahkan persatuan dan kesatuan bangsa kita, yang ingin mengoyak-ngoyakan Negara Kesatuan Republik Indonesia." Tukas. Kapolres Minsel AKBP
FX Winardi Prabowo.
Lanjutnya "Kita sebagai umat beragama, sebagai warga negara harus melawan kebatilan-kebatilan yang berlindung pada topeng topeng terorisme, karena terorisme sudah sangat meresahkan karena sudah banyak korban jiwa, korban darah yang berjatuhan. Mari kita bersama-sama merapatkan Barisan, memangkul bersama, bergandengan tangan untuk memerangi terorisme yang ada di Indonesia ini. Kita semua tidak mau doktrin-doktrin yang ada yaitu radikalisme dan terorisme membawa kesengsaraan di bumi Indonesia ini dapat terjadi di bumi Minahasa Selatan ini.
"Kita jangan takut dengan kekejian mereka tetapi kita harus lawan mereka dengan keberanian yang ada dengan merapatkan barisan untuk menolak paham radikalisme dan terorisme yang ada. Teroris adalah manusia-manusia yang tidak beragama karena kita tahu dimanapun, apapun agamanya selalu mengajarkan untuk menyelamatkan umat manusia, Tuhan menurunkan agama di dunia untuk menyelamatkan umatnya dan bukan untuk membinasakan umatnya."
"Mereka kelompok terorisme ini menciptakan ketakutan-ketakutan, teror-teror di mana-mana hanya untuk menciutkan nyali kita. Malam ini kita buktikan kepada kelompok-kelompok yang melakukan teror teror di seluruh Indonesia bahwa kita masyarakat Minahasa Selatan bersama-sama berkomitmen menyatakan perang terhadap terorisme dan berani untuk mengatakan tidak kepada terorisme yang ada. Mari kita sama-sama menjaga kerukunan yang ada yang ada di Minahasa Selatan Kita buktikan sampai ke tingkat nasional, Kita buktikan ke daerah lain, kita buktikan sampai ke tingkat internasional untuk belajar terkait kerukunan umat beragama di Minahasa Selatan." Ajaknya.
Hal senada juga disampaikan Bupati Kab. Minsel Christiany E. Paruntu SE. Dalam sambutan "Kita semua berkumpul di sini atas nama kemanusiaan, ketika hati nurani kebersamaan dan persatuan yang selama ini kita jaga telah dinodai oleh tindakan teror yang keji dan tidak bermoral lewat rangkaian teror bom di Surabaya dan Sidoarjo. Sebagai suatu bangsa yang besar karena perbedaan teror tersebut melukai kita tetapi hal ini tidak boleh merusak nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan, persatuan kesatuan dan kebhinekaan yang selama ini kita Junjung tinggi dan perjuangkan bersama."
"Kita sepakat bersama bahwa terorisme yang terjadi bukanlah persoalan agama, teror ini bukan hanya mencederai suatu agama akan tetapi menciderai kita semua sebagai bangsa Indonesia untuk itu seluruh elemen bangsa harus ikut terlibat untuk melawan, memerangi dan membasmi segala bentuk terorisme, dan radikalisme."
"Dalam berbagai perbedaan agama, keyakinan dan latar belakang kita berkumpul menjadi satu dalam kebersamaan dengan semangat perjuangan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, perjuangan untuk memelihara persatuan dan kesatuan, perjuangan untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia. NKRI harga mati, kita tidak boleh kalah oleh teror, kita tidak boleh ciut oleh ancaman, bangsa kita harus berdiri sebagai bangsa yang kuat, bersatu membangun bersama dan maju berjaya."
Selanjutnya Ketua FKUB Lucky Tumbelaka dalam Pernyataan Sikap bersama sbb:
1) kami menyampaikan Turut berduka cita yang sangat mendalam kepada para korban dan keluarga yang berada di antaranya adalah anggota Kepolisian RI.
2) kami menyesal dan mengecam keras kelompok ataupun oknum-oknum yang menyebabkan terjadinya tindakan terorisme yang sangat tidak manusiawi tidak beradab dan biadab tersebut.
3) peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya bukan peristiwa yang berkaitan dengan agama walaupun menggunakan simbol-simbol agama untuk kepentingan tertentu tetapi adalah murni tindakan terorisme karena semua agama mengajarkan kedamaian dan kerukunan.
4) kami meminta dan mendukung aparat keamanan untuk dapat mengusut secara cepat berani terukur dan tuntas insiden tersebut hingga akar-akarnya termasuk aktor intelektualnya agar tindakan teror ini tidak meluas ke daerah lainnya di Indonesia.
5) kami meminta pemerintah mulai dari tingkat pusat hingga daerah pimpinan militer dan kepolisian serta semua elit politik agar tidak mengeluarkan pernyataan atau ujaran yang menyinggung Sara yang dapat menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat pemerintah harus bertindak tegas terhadap berbagai ujaran dan tindakan intoleran yang dilakukan oleh siapa saja.
6) kami mengajak kepada semua lapisan masyarakat Minahasa Selatan untuk tidak takut menahan diri tidak terprovokasi dan bersatu menghadapi gerakan terorisme dan radikalisme yang sangat jelas merusak persatuan dan perdamaian Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7) kami mendesak DPR RI agar segera menyelesaikan dan mengesahkan undang-undang anti teroris sambil menunggu proses pengesahan undang-undang anti terorisme.
8) kami mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat Minahasa Selatan untuk melawan dan menjadikan terorisme dan radikalisme menjadi musuh bersama kita.
Kami Indonesia, NKRI harga mati, damai Indonesia merdeka !!! demikian pernyataan sikap kami disampaikan sebagai wujud tanggung jawab dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
Kegiatan terasa hikmahnya melalui doa dan pemasangan sejuta lilin, dibarengi dengan pembacaan puisi, serta menyanyikan bersama lagu perjuangan gebyar gebyar dan gugur bunga.
Pernyataan sikap seluruh komponen bangsa dimanifestasikan dalam penandatanganan bersama deklarasi lawan terorisme dan turut berduka cita bagi korban terorisme.
Penulis: Cleen Pakasi