Polisi gerebek pelaku serangan teror. ©2017 AFP |
PRANCIS, MediaSulut.Com - Aparat kepolisian berhasil membongkar rencana serangan teror yang akan dilakukan kelompok radikal untuk mengganggu pelaksanaan Pemilu Presiden. Dua orang ditangkap. Polisi juga menemukan sejumlah senjata api dan bahan peledak.
"Dua lelaki radikal ini, lahir pada 1987 dan 1993, berkebangsaan Prancis, bermaksud dalam waktu dekat, akan, maksud saya dalam beberapa hari mendatang, melakukan sebuah serangan di tanah Prancis," ujar Menteri Dalam Negeri Matthias Fekl, seperti dilansir Russia Today, Selasa (18/4).
Penangkapan itu berlangsung di tengah pengetatan keamanan menjelang pelaksanaan Pemilu Presiden pada 23 April dan 7 Mei mendatang. Polisi menemukan adanya rencana serangan teror dan langsung melakukan penggeledahan di selatan Marseille.
Selama proses penangkapan, polisi terlebih dahulu mengevakuasi seluruh warga yang berada di sekitar lokasi. Penangkapan pun berlangsung mulai pukul 10-11 pagi waktu lokal di sebuah apartemen yang disewa kedua pelaku.
Dalam laporan awal yang disampaikan media Prancis, para pelaku berusia 23 dan 29 tahun semuanya bersenjata. Satu di antara mereka baru memeluk Islam.
Terungkapnya rencana serangan itu membuat pengamanan pemilu dan seluruh kandidat ditingkatkan.
Prancis telah meningkatkan kewaspadaan sejak serangan teror pada 2015 dan 2016 yang menyebabkan 200 orang tewas di Paris dan Nice. Dua kejadian itu membuat otoritas keamanan mewaspadai berlangsungnya pemilihan presiden, di mana tahap pertama bakal digelar pada Minggu (23/4) mendatang, juga telah menjadi target serangan.
Penulis: Redaksi