Warga Airmadidi Bawah di Serang Penyakit Flu
Nama proyek yang dikerjakan PT. Nindya Karya. |
MINAHASA UTARA, MediaSulut.Com - Tindakan Perusahan pemenang tender proyek Jalan Tol di Kelurahan Airmadidi bawah, Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara (Minut), PT. Nindya Karya diduga merugikan sejumlah karyawannya. Demikian dikatakan beberapa pekerja dan mantan pekerja di perusahan tersebut, pada beberapa waktu yang lalu.
Menurut mereka, bahwa selama mereka bekerja diperusahan PT. Nindya Karya dari pagi sampai malam namun kejelasan gaji mereka tidak tahu.
"secara rinci pekerjaan kami hanya 8 jam, namun dari standar pekerjaan yang harusnya hanya 8 jam, kenyataannya lembur sampai malam sehingga melewati batas jam kerja kami. Tapi dari batas waktu bekerja kami tidak ada kejelasannya, karena setiap penerimaan gaji kami tidak diberikan rincian gaji (slip gaji) yang harus kami terima,"ungkap para pekerja.
Bukan hanya itu saja, fasilitas untuk keselamatan dilapangan kerja tidak menunjang atau kurang fasilitas dari pihak perusahan, ini menjadi tanda tanya pihak pekerja. Karena yang diketahui, setiap perusahan besar harusnya menjaga keselamatan bagi karyawannya.
"Kami sampai saat ini bekerja dan para mantan pekerja di perusahan PT. Nindya Karya merasa tidak adanya perhatian dari perusahan itu. Mengapa tidak, mulai dari kami bekerja sampai saat ini, tidak ada fasilitas keselamatan bagi karyawan," jelas warga, Sabtu (05/03/2017).
Disamping itu, wargapun merasa dirugikan akibat beberapa alat berat yang melintasi desa mereka tiap hari mngakibatkan debu, sehingga warga banyak yang kena penyakit flu dan lainnya.
"Kami merasa dirugikan oleh perusahan PT. Nindya Karya, karena alat - alat berat mereka sangat mengganggu ketentraman kehidupan kami. Ada beberapa warga akibat debu yang ditimbulkan dari alat berat yang melintasi desa kami dari perusahan itu mengakibatkan penyakit bagi beberapa warga. Ada juga beberapa pipa untuk air bersih untuk kami pakai minum dan mandi rusak akibat alat-alat yang menindih pipa air bersih kami, setelah dirusak merekapun tidak peduli sampai berminggu - minggu baru diperbaiki," urai warga seraya berharap adanya tindak dari perusahan untuk memperhatikan keberatan mereka.
"Kami berharap perusahan dapat melihat keluhan dari kami, karena banyak fasilitas di desa kami sudah rusak dan mengganggu ketentraman hidup kami," tandasnya.
Setelah dikonfirmasi beberapa kali, pihak PT. Nindya Karya seakan tidak memperdulikan adanya awak media, merasa mereka yang paling benar dalam pekerjaan tersebut.
Penulis: Redaksi