Bororing: Kami sudah diperiksa berlapis-lapis
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut, Arie Bororing. |
MINAHASA, MediaSulut.Com - Adanya dugaan korupsi di dinas Pertanian dan peternakan provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang terdapat perbedaan luas lahan sebanyak 22.962 Ha antara luas lahan yang diusulkan sebagai penerima bantuan sosial yaitu 52.427 Ha dengan luas lahan yang sebenarnya yang dimiliki oleh kelompok tani sebanyak 29.465 Ha pada tahun anggaran 2015 sebesar 14 Miliar ditutupi, dibantah langsung Kepala Dinas (Kadis) Arie Bororing.
Bororing didampingi Bernst Runtuwene menjabat sebagai Kapala bidang (Kabid) Pengelolaan Lahan dan Air (PLA) di tahun 2015 lalu di dinas pertanian dan peternakan menegaskan, permasalahan tersebut sudah diperiksa berlapis-lapis.
"Jika kami bersalah pasti pak Bernst sudah tidak disini, dan ada beberapa pegawai lain. Kan sudah berlapis-lapis dari pemeriksa baik dari BPK pihak pertanian, BPK, BPKP, Inspektorat dan lainnya tidak ada malasah," ungkap Bororing belum lama ini.
Lanjutnya, jika ada permasalahan pihaknya hanya mendapatkan semua hasil dari kabupaten/kota, jadi dari hasil tersebut langsung memproses berkas dan kirim ke pemerintah pusat.
"Pencairan pun tidak ke kami, anggarannya langsung ke ke kelompok Tani di seluruh kabupaten/kota se-Sulut. Kalau ada permasalahan berhadapan langsung dengan kabupaten/kota yang terdapat adanya selisih lahan itu. Tapi setahu kami pada waktu itu, anggaran tersebut langsung ditarik kembali semuanya dan itu sudah tuntas," tandasnya.
Perlu diketahui, pada tahun 2015 Dinas Pertanian dan Peternakan mengusulkan sebagai penerima bantuan sosial sebanyak 52.427 Ha dengan anggaran yang dikucurkan untuk pupuk sebesar Rp. 25.258.750.000 atau 25 Miliyar lebih dan untuk benih 5.568.285.000 atau 5 miliar lebih.
Namun usulan tersebut berlebihan, sebenarnya lahan yang dimiliki oleh kelompok tani di Sulut hanya sebanyak 29.465 dan seharusnya anggaran yang harus dikucurkan untuk pupuk sebasar Rp. 13.152.427.375 atau 13 Miliyar lebih dan dan untuk benih sebesar 2 Miliar lebih.
Perbedaan selisih luas lahan sebanyak 22.962 Ha dengan selisih anggaran untuk pupuk sebesar Rp. 12.106.322.625 atau 12 Miliar lebih dan selih benih sebesar 2 Miliar lebih.
Penulis: Redaksi