Kepala Sekolah SD Inpres 1 Airmadidi Atas Arline N. Runtukahu, S.Pd. |
Menurut Runtukahu, sejak ada isu penculikan anak di luar daerah, setiap hari pada apel pagi sekolah saya memberikan himbauan kepada para guru terlebih khusus orangtua siswa agar meningkatkan kewaspadaan dengan mengantar dan jemput anak ke Sekolah.
"Juga, guru kelas memastikan seluruh peserta didiknya benar-benar aman sehingga orang tua siswa tidak waswas. Adapun Cara-cara yang bisa kami lakukan misalnya, memastikan anak-anak berada di lingkungan sekolah pada saat jam sekolah berlangsung. “Hal itu kami lakukan secara intens dengan melakukan cek melalui masing-masing guru kelas,” katanya.
Lanjutnya, kamipun pihak sekolah meningkatkan kewaspadaan terhadap gerak-gerik orang tidak dikenal yang berada di lingkungan sekolah. Saat jam sekolah berakhir, kami perlu memastikan anak-anak sudah pulang semua. Setelah itu, kepala sekolah dan para guru bisa pulang.
"Kami juga melakukan koordinasi dengan masyarakat di sekitar sekolah, termasuk dengan orang tua siswa untuk mempersempit ruang gerak orang-orang yang memiliki iktikad kurang baik. Orang tua harus lebih meningkatkan pengawalan dan pengawasan tentang keberadaan anak terutama diusia yang rentan seperti SD. selama belajar di sekolah atau saat pulang sekolah harus dipastikan dan diyakinkan bahwa anak dalam keadaan aman. Demikian juga di rumah orang tua diminta jangan lalai, ketika anak hendak bermain, anak harus tetap diawasi,"tuturnya.
Dia berharap kesetiakawanan dan saling rasa peduli dapat menjadi benteng utama dalam menjaga keselamatan dan masa depan anak-anak. Meski demikian, Runtukahu tetap berharap tidak terjadi penculikan itu.
“Semoga hanya isu saja. Saya berharap penculikan anak tidak benar-benar terjadi,” ’jelas Runtukahu.
Nova, warga Airmadidi Atas, mengaku resah dan takut anaknya menjadi korban penculikan oleh komplotan penculik anak.
"Takut dan khawatir anak saya jadi korban penculikan, sebelum terjadi lebih baik mewaspadai isu penculikan yang banyak terjadi diluar daerah," katanya.
Ibu rumah tangga itu mengetahui maraknya isu penculikan anak tersebut dari postingan dan pesan berantai di media sosial.
"Terlepas benar tidaknya postingan dan pesan berantai itu, atas himbauan kepala sekolah, demi keamanan lebih baik saya antar dan jemput anak saya ke sekolah," ujarnya ditemui dihalaman sekolah saat menunggu jam berakhir sekolah untuk menjemput anaknya.
Warga lainnya, yang engan menyebutkan namanya, juga mengaku tidak tenang berada di rumah di saat puterinya ketika jam sekolah sudah berakhir.
"Biasanya untuk pergi dan pulang sekolah, anak saya naik Ojek langganan, namun demi keamanan mulai hari ini lebih baik saya antar dan jemput sendiri,"tandasnya.
Penulis: Redaksi