Presiden Joko Widodo saat meresmikan pengeluaran dam pengedaran 11
pecahan uang rupiah desain baru.
|
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan, mencintai rupiah adalah salah satu wujud kecintaan kita kepada kedaulatan dan kemandirian bangsa Indonesia.
“Setiap lembar rupiah adalah wujud kedaulatan kita sebagai negara, bahwa kita tidak bertransaksi dengan mata uang negara lain. Setiap lembar rupiah adalah bukti kemandirian Indonesia, kemandirian ekonomi kita di tengah ekonomi dunia,” ujarnya.
Mengenai ditampilkannya gambar pahlawan nasional, tari nusantara, dan pemandangan alam Indonesia dalam setiap lembar rupiah, menurut Presiden, hal itu sebagai wujud kecintaan budaya dan karakteristik bangsa Indonesia.
Pecahan uang Rupiah RP. 20.000 Desain Baru. |
“Saya rasa penting, saya sampaikan bahwa kalau kita cinta rupiah, maka kita tidak membuat dan menyebar gosip-gosip aneh dan kabar-kabar bohong tentang rupiah. Karena menghina rupiah sama saja dengan menghina Indonesia. Ingat bahwa rupiah tidak akan diganti dan tidak akan tergantikan,” tegas Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menginstruksikan agar unsur pengaman pada uang rupiah perlu terus diperkuat untuk menghindari pemalsuan. Ia meminta agar teknologi pengamanan yang digunakan negara, jangan sampai kalah dengan para pemalsu rupiah.
“Saya juga minta diperhatikan benar-benar tentang ketersediaan rupiah di berbagai penjuru Indonesia, termasuk di daerah-daerah terdepan, di daerah-daerah terpencil, di beranda Indonesia. Gencarkanlah ketersediaan dan semangat penggunaan rupiah di seluruh daerah,” seru Presiden.
Presiden juga menekankan, bahwa karena rupiah itu adalah ciri khas, identitas Indonesia, maka ia mengajak semua warga Indonesia untuk menjaga martabat dan kedaulatan rupiah negara di Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di seluruh dunia.
Wakil Gubernur Sulut saat menghadiri peresmian desain pecahan uang
Rupiah baru.
|
Penulis: Ferlyando Sandala