Tamu yang diundang tidak diizinkan masuk
MINAHASA UTARA, MediaSulut.Com – Sistem pengamanan dan protokoler rumah kediaman sekaligus berfungsi sebagai rumah dinas Gubernur Sulut, Olly Dondokambey mendapat sorotan publik. Pasalnya, protokoler yang berlaku di rumah Olly Dondokambey dinilai kaku dan tidak profesional.Seperti dialami pengamat politik dan pemerintah, Taufik Tumbelaka yang berniat bertemu Gubernur Olly Dondokambey di rumah kediamannya di Desa Kolongan (Kobong Kolongan), Kabupaten Minahasa Utara, Senin (26/12/2016), terpaksa harus gigit jari karena tidak diizinkan masuk, padahal kedatangan Taufik Tumbelaka ke kobong Kolongan berdasarkan undangan yang disampaikan salah-satu orang dekat Olly Dondokambey kepada Ibu N.Z Tumbelaka-Ticoalu, mama dari Taufik Tumbelaka.
“Meskipun saya dan ibu saya yang berada di rumah Suwaan berusaha menelepon orang yang berjanji mempertemukan saya dengan bapak Gubernur, tapi tetap saya tidak diizinkan masuk,” tutur Taufik Tumbelaka.
Atas kejadian tersebut Taufik Tumbelaka menulis surat terbuka kepada Gubernur Olly Dondokambey, selengkapnya melalui tulisan asli tanpa diedit ini:
*Saudara Gubernur Sulawesi Utara yang sangat saya hormati*. Beberapa waktu lalu saya mendapat informasi dari Ibu saya (Ibu NZ. Tumbelaka Ticoalu, BA) bahwa ada ‘asa kecil’ dari Anda untuk bertemu dengan saya, adapun informasi ini saya peroleh 3 (tiga) kali.
Pertama saat Ibu saya datang di Hari Jadi Anda beberapa waktu lalu, Kedua saat Ibu saya hari Senin minggu lalu Anda terima, dari informasi pertama saya sudah siapkan diri untuk bertemu Anda, namun tidak mendapat kesempatan dan terakhir di Hari Besar Natal kemarin saya mendapat informasi kalau Anda akan menyediakan waktu pagi ini di kediaman pribadi (Kobong Kolongan) Minahasa Utara.
Pagi ini saya mempersiapkan diri dan berangkat diantar dengan sepeda motor sekitar jam 06.00 WITA. Namun apa lacur, didepan pintu gerbang rumah Anda, saya tidak diizinkan masuk, saya dan juga Ibu saya (dari rumah Suwaan) via telepon sudah berupaya mencari orang yang konon kabarnya akan mengantar saya bertemu dengan Anda, namun tetap tidak bisa masuk.
Akhirnya saya putuskan untuk pulang dan saya sangat yakin dan sangat percaya Anda sebagai Pribadi dan selaku Gubernur *tidak akan senang* dengan insiden ini, demikian juga dengan Ibu saya yang saat membukakan pintu sepulang saya langsung menagis air mata. Yah…pagi ini saya lihat seorang Perempuan renta mencucurkan air mata menyamput kepulangan saya.
Terkait hal ini saya tiba-tiba menjadi pesimis dengan ‘asa besar’ mewujudkan Sulut Hebat dari Anda dan Saudara Wakil Gubernur karena kalau lingkaran terdekat Anda tidak bekerja dengan bernas dan rapi apa mungkin mewujudkan Sulut Hebat? Padahal kita semua tahu cita-cita luhur seperti itu hanya dapt terwujud jika didukung “pasukan” besar yang memiliki _attitude_ dan etos kerja yang mumpuni, dan itu semua hanya bisa terwujud jika mereka punya Kasih.
Demikian surat ini saya sampaikan dan atas perhatian Saudara Gubernur Sulawesi Utara, saya haturkan banyak terima kasih. JBU n Fam.
Salam Hormat, taufik manuel tumbelaka?.
* mohon dimaafkan jika ada kata-kata yang kurang pantas.?
Penulis: Tim Redaksi