Kepala BPNB Manado Drs.Rusli Manorek. |
Menurutnya, karena ada dana yang harus dipending sehinggah mempengaruhi presentase. Kajian kebudayaan yang bersifat operasional didua belas kajian bertambah dua menjadi empat belas kajian. Sebanyak 108 catatan budaya yang tercatat di pusat akan dikemas diterbitkan dan dikirim kedaerah.
"Hasil Evaluasi tahun 2016 melalui program BPNB dengan kajian, pembuatan peta budaya, perekaman filem, pencatatan WBTB (warisan budaya takbenda), pengemasan hasil kajian/inentarisasi, pengembangan hasil kajian, pelayanan publik, perpustakaan sudah mencapai 90 persen lebih,"jelasnya.
Lanjut Manorek, untuk tahun 2017 akan lebih meningkat hasilnya jika koordinasi pemerintah dan BPNB serta melibatkan semua unsur dengan sistem terpadu maka akan terlihat dampaknya.
"Saya berharap di tahun 2017 nanti pelaksanaan teknis bisa meningkat asalkan koordinasi dengan pemerintah dan semua unsur sistem terpadu berjalan dengan baik saya yakin semua bisa terlaksana," harap Manorek seraya menuturkan, ada banyak pekasanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh BPNB Manado yaitu, kegiatan Lawatan sejarah Jelajah budaya/jejak tradisi Pergelaran budaya, Dialog budaya, Diskusi proposal Lomba permainan tradisional, Lomba tutur cerita rakyat, Pameran dan lomba lukis
Dialog interaktif BPSNT Goes To School Festival Tumbilotohe dan masih banyak lagi.
Perlu Diketahui, BPNB Manado mengkaji dengan menggali dan menganalisis potensi kesejarahan dan kebudayaan di wilayah kerja yang meliputi provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo. Penelitian yang dilakukan bertema kesejarahan dan kebudayaan dan telah menghasilkan 250 naskah. Pendataan Kegiatan yang dilakukan adalah mencari/menggali, mendokumentasikan data dan informasi yang lengkap tentang salah satu unsur nilai budaya, seni, film dan kesejarahan. Bahan pendataan ini dapat dijadikan acuan untuk diteliti/dikaji lebih lanjut. Pendataan yang dihasilkan 50 naskah.
Penulis: Tevri Ngantung