Kepala PT.PELNI Manokwari Andi Bahar. |
Dari penelusuran keribuatan terjadi karena disinyalir ada yang menyusup mengaku sebagai TKBM selama aktifitas bongkar muat ini berlangsung yang bisa juga dilakukan oleh buruh bagasi pelabuhan yang tidak terdata untuk melakukan pencurian dengan cara mencongkel barang sehingga barang tidak utuh lagi saat diterima pemilik barang.
Sambil marah marah seorang pria yang belakangan diketahui bernama Fredy Korwa yang merupakan kepala operasi TKBM Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan Manokwari menyuruh aktifitas ini dihentikan.
“Berhenti ! Hentikan aktifitas bongkar muat ini, jangan dilanjutkan saya yang tanggung jawab,berhenti jangan bikin saya lebih marah,” koarnya sambil menunjuk nunjuk beberapa buruh bagasi di bagian atas kapal.
Kegaduhan yang sempat membuat kaget warga dan petugas yang ada di pelabuhan Manokwari ini tak berlangsung lama. Kepala PT.PELNI Manokwari Andi Bahar yang ada di lokasi pelabuhan langsung mendatangi para pihak dan mendengar keluhan yang disampaikan.
“Saya sebagai penanggung jawab bagian operasional Buruh bagasi di pelabuhan ini menghentikan aktifitas bongkar muat ini karena banyak keluhan terjadi pencurian yang kami dilakukan oleh para buruh karena tidak ada yang mengintrol jumlah buruh,”ujar Fredy Korwa.
Mendengar keluhan tersebut Kepala PT.PELNI Manokwari Andi Bahar memberikan solusi dengan akan menyediakan 21 kaos khusus yang akan digunakan para buruh bagasi yang khusus akan melakukan bongkar muat barang.
“Saya sediakan kaos khusus ya, jadi diluar yang pakai kaos tidak boleh melakukan bongkar muat barang,”Ujar Andi Bahar ayah dari Andi Ahmad, Andi Lana dan Andi Dhyah.
Mendengar penyampaian bijak kepala PELNI Manokwari maka para buruhpun bubar dan melanjutkan aktifitas mereka seperti biasa.
“Baguslah kalau masalah ini dapat ditangani karena peristiwa pencurian barang yang terjadi waktu waktu yang lalu sudah sangat meresahkan pengguna jasa kapal PELNI dan tidak ada yang tahu karena buruh yang tidak terkontrol,” ujar Ferry Assa, Bang Sampow dan Refly Solang pengguna jasa kapal PELNI.
Penulis: Hence Karamoy