MINAHASA, MediaSulut.Com - Langowan Coffee Community (LCC) merupakan suatu kumpulan komunitas yang didalamnya berisi anak muda mudi yang berinovasi membuat biji kopi petani lokal/tradisional siap menjadikan minuman kopi berstandar international.
Hal tersebut disampaikan Kurnia Yudhistira Kartanegara Kairin yang akrab disapa Yudi seorang Barista pentolan Belwish Cafe Bandung, saat diwawancarai wartawan dikediaman keluarga Massie-Mandolang di Desa Karumenga, Langowan Utara, Minahasa, pada Jumat (18/11/2016) sore.
Yudi mengatakan, dirinya sengaja membuat suatu komunitas tersebut didalamnya terdapat muda mudi yang insaf dari pecandu alkohol menjadi penyuka kopi.
Menurutnya di Langowan banyak anak muda yang kurang beruntung, baik dari segi pendidikan, pergaulan maupun ekonomi. Kami mengajak dan merangkul mereka masuk dalam komunitas kami. Dan kami akan bekali mereka dengan skill seorang Barista yang kami miliki. Apabila mereka nantinya memiliki bakat seorang Barista, mereka dapat mengurus sertifikat Barista dan melamar di kafe besar yang membutuhkan keahlian Barista. "Karena saat ini banyak kafe di kota besar mencari karyawan yang mempunyai keahlian Barista dengan penghasilan yang memuaskan," ungkapnya.
Lanjutnya, selain membekali kawula muda yang ingin menjadi Barista, berdirinya LCC bertujuan untuk memperkenalkan dan memasarkan biji kopi lokal/tradisional yang dibuat menjadi minuman kopi berstandar international dengan ciri khas tersendiri serta berbagai varian rasa untuk diperkenalkan ke daerah lain hingga ke manca negara.
"Setiap kopi shop ada yang namanya single origin, biasanya single origin identik dengan kopi ekspor. Di Indonesia memiliki single origin seperti Aceh Gayoh, Balikin Tamani, Flores Ban Jawa, Kopi Java. Sementara Jawa ada kopi single origin dari daerah-daerah sendiri seperti Sumedang, Papandayan, Cimahi dll. Nah..di Langowan saya akan membuat minuman kopi single origin Langowan. Di mulai dari membuat kopi tradisional hingga minuman kopi berstandar international tanpa ampas dari biji kopi asli petani Langowan. Intinya, ditangan Barista, biji kopi jenis apa saja dapat dibuat enak dengan berbagai metode dan rasa," terangnya.
Untuk membuat secangkir kopi, air yang digunakan tidak boleh panas juga tidak terlalu dingin.
"Untuk mendapatkan rasa nikmatnya saat minum kopi, sebaiknya menggunakan air panas 80 s/d 95 derajat celsius. Lebih dari 95 derajat, kopi akan terasa hangus sementara kurang dari 80 derajat selsius rasa kopi akan terasa asam dilidah," urai pemilik Blues Cafe di bilangan Langowan ini.
Hal tersebut disampaikan Kurnia Yudhistira Kartanegara Kairin yang akrab disapa Yudi seorang Barista pentolan Belwish Cafe Bandung, saat diwawancarai wartawan dikediaman keluarga Massie-Mandolang di Desa Karumenga, Langowan Utara, Minahasa, pada Jumat (18/11/2016) sore.
Yudi mengatakan, dirinya sengaja membuat suatu komunitas tersebut didalamnya terdapat muda mudi yang insaf dari pecandu alkohol menjadi penyuka kopi.
Menurutnya di Langowan banyak anak muda yang kurang beruntung, baik dari segi pendidikan, pergaulan maupun ekonomi. Kami mengajak dan merangkul mereka masuk dalam komunitas kami. Dan kami akan bekali mereka dengan skill seorang Barista yang kami miliki. Apabila mereka nantinya memiliki bakat seorang Barista, mereka dapat mengurus sertifikat Barista dan melamar di kafe besar yang membutuhkan keahlian Barista. "Karena saat ini banyak kafe di kota besar mencari karyawan yang mempunyai keahlian Barista dengan penghasilan yang memuaskan," ungkapnya.
Lanjutnya, selain membekali kawula muda yang ingin menjadi Barista, berdirinya LCC bertujuan untuk memperkenalkan dan memasarkan biji kopi lokal/tradisional yang dibuat menjadi minuman kopi berstandar international dengan ciri khas tersendiri serta berbagai varian rasa untuk diperkenalkan ke daerah lain hingga ke manca negara.
"Setiap kopi shop ada yang namanya single origin, biasanya single origin identik dengan kopi ekspor. Di Indonesia memiliki single origin seperti Aceh Gayoh, Balikin Tamani, Flores Ban Jawa, Kopi Java. Sementara Jawa ada kopi single origin dari daerah-daerah sendiri seperti Sumedang, Papandayan, Cimahi dll. Nah..di Langowan saya akan membuat minuman kopi single origin Langowan. Di mulai dari membuat kopi tradisional hingga minuman kopi berstandar international tanpa ampas dari biji kopi asli petani Langowan. Intinya, ditangan Barista, biji kopi jenis apa saja dapat dibuat enak dengan berbagai metode dan rasa," terangnya.
Untuk membuat secangkir kopi, air yang digunakan tidak boleh panas juga tidak terlalu dingin.
"Untuk mendapatkan rasa nikmatnya saat minum kopi, sebaiknya menggunakan air panas 80 s/d 95 derajat celsius. Lebih dari 95 derajat, kopi akan terasa hangus sementara kurang dari 80 derajat selsius rasa kopi akan terasa asam dilidah," urai pemilik Blues Cafe di bilangan Langowan ini.
- Dirinya berharap dengan inovasinya tersebut mendapat perhatian pemerintah yang secara bersama-sama membangun dan memotivasi serta membudidayakan biji kopi dikalangan petani Minahasa dengan minimnya lahan perkebunan kopi.