MINAHASA, MediaSulut.Com - Bupati Minahasa, Drs Jantje Wowiling Sajow MSi (JWS), buka pelaksanaan Kuliah Lapangan Program Pendidikan Tata Kelola Pemilu Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi pada Kamis (03/11/2016) di Kantor KPUD Minahasa.
Mahasiswa Program S2 UNSRAT yang diantar langsung oleh Koordinator Program Dr Ferry Daud Liando SIP MSi diberikan pokok-pokok pikiran oleh JWS, terkait evaluasi pelaksanaan Pemilu dan Pilkada di Provinsi Sulawesi Utara umumnya.
Menurut Bupati Minahasa, mempelajari ilmu politik tidaklah cukup jika hanya mempelajari berbagai teori dalam literatur-literatur politiknya saja. Namun, pemahan politik akan sempurna apabila terlibat dalam aktivitas politik karena politik itu skill, bukan sekedar teori.
"Dengan kurangnya ilmu politik, sudah pasti persoalan terkait kepemiluan seperti perolehan kursi bagi setiap parpol akan terkesan tidak adil,"jelas JWS seraya menambahkan, partai yang memperoleh suara paling banyak memperoleh kursi sama dengan parpol lain yang jumlah suaranya lebih kecil.
"Ini poin yang perlu di benahi dalam sistim kepemiluan kita," tandas JWS.
Pada kesempatan itu, Bupati berbagi pengalaman terkait jenjang kariernya mulai dari seorang Guru hingga menuju kursi Bupati.
Selain itu, pembekalan materi juga diberikan Ketua Bawaslu Sulut, Herwyn Malonda MPd dan Ketua KPU Minahasa, Meidy Tinangon MSi.
Pada saat yang sama Koordinator Program, Ferry Daud Liando melalui prakatanya menuturkan program kuliah lapangan ini merupakan kegiatan yang bertujuan memperkuat kapasitas mahasiswa agar memiliki kompetensi di bidang kepemiluan.
"Di kampus mahasiswa hanya belajar teori dan kebijakan, untuk itu melengkapi pengetahuan mereka, perlu ada keseimbangan di lapangan terkait fakta yang dihadapi penyelenggara pemilu," tutur Liando sekaligus menambahkan, program pendidikan ini berdiri atas kerja sama KPU RI, Bawaslu RI dengan 8 Perguruan Tinggi di Indonesia.
Penulis: Vendry Karamoy
Mahasiswa Program S2 UNSRAT yang diantar langsung oleh Koordinator Program Dr Ferry Daud Liando SIP MSi diberikan pokok-pokok pikiran oleh JWS, terkait evaluasi pelaksanaan Pemilu dan Pilkada di Provinsi Sulawesi Utara umumnya.
Menurut Bupati Minahasa, mempelajari ilmu politik tidaklah cukup jika hanya mempelajari berbagai teori dalam literatur-literatur politiknya saja. Namun, pemahan politik akan sempurna apabila terlibat dalam aktivitas politik karena politik itu skill, bukan sekedar teori.
"Dengan kurangnya ilmu politik, sudah pasti persoalan terkait kepemiluan seperti perolehan kursi bagi setiap parpol akan terkesan tidak adil,"jelas JWS seraya menambahkan, partai yang memperoleh suara paling banyak memperoleh kursi sama dengan parpol lain yang jumlah suaranya lebih kecil.
"Ini poin yang perlu di benahi dalam sistim kepemiluan kita," tandas JWS.
Pada kesempatan itu, Bupati berbagi pengalaman terkait jenjang kariernya mulai dari seorang Guru hingga menuju kursi Bupati.
Selain itu, pembekalan materi juga diberikan Ketua Bawaslu Sulut, Herwyn Malonda MPd dan Ketua KPU Minahasa, Meidy Tinangon MSi.
Pada saat yang sama Koordinator Program, Ferry Daud Liando melalui prakatanya menuturkan program kuliah lapangan ini merupakan kegiatan yang bertujuan memperkuat kapasitas mahasiswa agar memiliki kompetensi di bidang kepemiluan.
"Di kampus mahasiswa hanya belajar teori dan kebijakan, untuk itu melengkapi pengetahuan mereka, perlu ada keseimbangan di lapangan terkait fakta yang dihadapi penyelenggara pemilu," tutur Liando sekaligus menambahkan, program pendidikan ini berdiri atas kerja sama KPU RI, Bawaslu RI dengan 8 Perguruan Tinggi di Indonesia.
Penulis: Vendry Karamoy