MANADO, MediaSulut.Com - Permasalahan banjir di Kota Manado begitu mencuri perhatian pemerintah daerah, bahkan bukan hanya di lingkup eksekutif saja, legislatif pun turut menyoroti permasalahan yang tak kunjung usai ini.
Reynaldo Heydemans anggota DPRD Kota Manado, saat dikonfirmasi tentang masalah ini pun angkat bicara.
Heydemans mengaku bahwa permasalahan yang dialami pemerintah juga masyarakat ini tak lain dikarenakan pengelolaan drainase yang masih jauh dari standart yang seharusnya.
"Permasalahan ini dikarenakan pengelolaan drainase yang masih jauh dari standard yang dibutuhkan dan tidak mempunyai master plan dalam pengelolaannya."
Dia (Heydemans, Red) juga menuturkan bahwa yang terjadi sekarang bukan hanya drainase yang belum memiliki master plan tetapi juga galian C alias cuttingan yang sembarangan dilakukan sehingga tak ada tempat untuk penyerapan air ketika hujan datang sehingga penumpukan genangan air terjadi apalagi sekarang drainase tidak bisa menampung debit air yang banyak.
Ditambahkan lagi, bahwa lucunya sekarang ijin melakukan cutingan di anggap sebelah mata oleh pengusaha dan pemerintah yang terkait dengan hal itu.
"Cutingan kecil harus UKL dan UPL sedangkan cutingan besar harus bangar. Tapi nyatanya sekarang pengusaha langsung saja melakukan cutingan tanpa ada ijin tersebut," sebutnya.
"Makanya pemerintah sebenarnya harus jeli dan mengkaji terlebih dahulu daerah mana yang masih layak untuk di cuting dan mana yang sudah tidak layak, sehingga tak terjadi asal-asalan saja dan langsung main cuting sembarangan. Pemerintah juga harus pro-aktif mengontrol cutingan yang ada," tambahnya.
Dia berharap OPD baru nantinya harus memperhatikan hal tersebut, jika tidak nantinya Manado tetap akan menjadi langganan banjir tiap tahunnya.
Penulis : Falen Logor