JAKARTA, MediaSulut.Com - Front Pembela Islam (FPI) saat berdemo sempat mengancam Gubernur DKI Jakarta, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama saat berdemonstrasi di Balai Kota, Jakarta Jumat (14/10/2016). Dirnya pun tak gentar dengan aksi demo terhadapnya yang disebut diikuti hingga 15 ribu orang. Demonstrasi dilakukan dengan tuduhan penistaan agama.
Menurut Ahok, ia memiliki banyak tugas yang harus dikerjakan hari ini di Balai Kota. Oleh karena itu, Ahok tetap datang ke Balai Kota meski mengetahui bakal digeruduk.
“Kalau (unjuk rasa) menakutkan, aku juga libur dong,” ujarnya.
Mantan Bupati Bangka Belitung (Babel) ini berpendapat bahwa unjuk rasa itu memiliki tujuan selain hanya memprotes pernyataannya yang dianggap sebagai bentuk penistaan agama. Akan tetapi Gubernur Jakarta ini enggan menyebut tujuan lain politis yang dimaksudkannya.
Terkait surat Al-Maidah ayat 51 kata-kata Ahok dianggap sebagai bentuk penistaan agama. Namun menurut Ahok, masalah terkait pernyataannya, namun Ahok menilai masalah itu telah selesai. Dia menuturkan, banyak ulama meminta umat Muslim menerima pernyataan maaf, salah satunya adalah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj.
Sementara, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI sudah menyampaikan dalam konteks pemilihan kepala daerah (pilkada), pernyataan Ahok tidak ada unsur pidana saat dirinya berdiskusi dengan warga di Kepulauan Seribu, Selasa, 27 September 2016 tersebut,
“Orang itu (masalah surat Al-Maidah) sudah selesai kok,” tegas Ahok.
Editor : Jerry Massie
Editor : Jerry Massie