New York AS, MediaSulut.Com - Dua calon presiden Amerika Serikat (AS) yakni Donald Trump (Partai Republik) dan Hillary Clinton (Partai Demokrat) siap beradu argumen dalam debat yang akan dihelat di Hofstra University, Halmstead New York Senin (26/9/2016).
Lolosnya Trump menjadi calon Partai Republik bukanlah hal yang gampang. Pasalnya, dia harus bersaing dengan sejumlah kandidat Partai Republik yang cukup disegani diantaranya, Ben Carlson (Akademisi), Marco Rubio (Senator Florida), Scott Walker (Gubernur Wisconsin), Ted Cruz (Senator Texas), Rick Perry (Gubernur Texas), Jeb Bush, Bobby Jindal (Gubernur Lousiana), Chris Christie (Gubernur New Jersey) Carly Fiorina (Mantan CEO Hawlett Packard), Jhon Kasich (Gubernur Ohio) serta calon lainnya.
Namun kali ini agak berbeda dimana Trump harus bentrok lawan pesaing utamanya Hillary Clinton. Dipihak Hillary ada keuntungan tersendiri lantaran dia didukung Presiden Barrack Obama. Bagi Trump merupakan saat penting, pasalnya dalam beberapa jajak pendapat dan polling di sejumlah State Trump unggul atas Hillary,
Barangkali dia telah berhasil mengurangi angka dukungan bagi Hillary Clinton. Faktor penentu kemenangan Trump lantaran.dia telah merubah gaya kampanyenya dan dia lebih santun ketimbang beberapa waktu lalu.
Trump juga telah fokus pada tema pokoknya seperti: “Kita akan membuat Amerika lebih kuat lagi. Kita akan membuat Amerika aman kembali, dan kita akan membuat Amerika agung lagi!” Hal tersebut sempat diungkapkanya kepada para fans dan pendukungnya dalam rapat umum di Fort Myers, Florida, salah satu negara bagian yang sangat penting selain Texas, New York, California dan Ohio bahwa dia dapat mengubah dukungan, di mana Trump telah sama kuat dengan Clinton menurut polling serta jajak pendapat terbaru.
Berbeda dengan Clinton, disatu pihak capres dari Parta Demokrat, Hillary Clinton berharap dalam perdebatan besok dia akan menenangkan para pendukungnya serta hasratnya untuk membina ekonomi yang lebih inklusif, seperti yang dilakukannya dalam kampanye baru-baru ini di Orlando, Florida. Menurut istri dari mantan presiden Bill Clinton ini di Amerika Serikat, negara paling agung di dunia, dan dia meyakini setiap orang diciptakan sederajat.”
Sementara pengamat politik dari George Washingon University Matthew Dallek mengatakan, pertama dari tiga perdebatan, yang biasanya paling banyak pemirsanya, diadakan pada saat yang dapat mengubah keadaan.
“Sekarang elektabilitas kedua capres lebih berimbang daripada yang diperkirakan semula oleh banyak orang, jadi perdebatan ini sangat penting bagi kedua capres,” tandasnya.