JAKARTA, MediaSulut.Com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK) menjalin kerja sama dengan University of Cambridge, Inggris, untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan kapasitas organisasi. Kerja sama tersebut dilakukan dalam hal pelaksanaan Future Leaders Development Program (FLDP) dan program-program lainnya seperti riset serta program pendidikan setaraf MBA ataupun short course.
Direktur Umum dan SDM Naufal Mahfudz mengatakan, saat ini BPJSTK memiliki sebanyak 5.000 lebih SDM untuk memberikan perlindungan dan pelayanan bagi seluruh pekerja di Indonesia. Jumlah sebanyak itu tidak cukup apabila kompetensi SDM yang dimiliki kurang mendukung atau tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan.
"SDM merupakan aset penentu bagi organisasi dalam kegiatan operasional dan mencapai keberhasilan organisasi. Oleh karena itu, untuk lebih meningkatkan kompetensi SDM, berbagai peluang kerja sama dilakukan, baik di dalam negeri maupun luar negeri," kata Naufal dalam keterangan resmi yang diterima Investor Daily, Selasa (27/9/2016).
Naufal menjelaskan, program FLDP ini dilakukan untuk memperkuat kapasitas dan kapabilitas organisasi dan SDM dalam menghadapi perubahan dan tantangan ke depan, dan untuk mempersiapkan kader-kadernya agar ikut serta dalam kepemimpinan kelembagaan dan korporasi tingkat nasional hingga global.
Pelaksanaan FLDP ini juga akan didukung oleh corporate university yang diadopsi melalui Institut BPJS Ketenagakerjaan, yang dapat dijadikan strategic engine dalam memberikan edukasi dan pengembangan SDM yang dimiliki dengan enam pembidangan akademis yang sudah dimiliki, salah satunya adalah bidang Leadership and Human Capital Academy.
"Kami akan mengirimkan karyawan terbaik yang kami miliki untuk menempuh pendidikan di Cambridge, Inggris, untuk menciptakan generasi pemimpin berskala global," tambah dia.
Selain kerja sama dengan University of Cambridge, BPJSTK telah menginisiasi kemungkinan kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam bidang ilmu Sosial, dan dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam bidang Aktuaria untuk mengembangkan riset-riset Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. "Diharapkan melalui sejumlah kerja sama ini mampu mendukung peningkatan kepesertaan dan peningkatan kualitas layanan BPJSTK," kata dia.
Naufal menjelaskan, kebutuhan SDM yang kompeten dalam bidang riset tentang Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan demografi masih belum memadai. Oleh karena itu, kehadiran Institut BPJS Ketenagakerjaan menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak."Peningkatan kualitas dan kompetensi SDM yang akan berujung pada optimalisasi kinerja BPJSTK, dalam memberikan layanan dan perlindungan menyeluruh bagi seluruh pekerja di Indonesia," pungkas Naufal.
Sumber : Beritasatu