MANADO, MediaSulut.Com - Naas nasib seorang pemuda Rian Siripe (22) Warga Perum Tamara Lingkungan VII, Kelurahan Mapanget Barat, Kecamatan Mapanget.
Saat ditemukan pemuda tersebut sudah tak bernyawa di sungai di Lingkungan VII, Kelurahan Pandu, Kecamatan Bunaken, Rabu (28/9/2016) sekitar 06.30 Wita.
Ivan Pansu warga setempat adalah orang pertama yang menemukan korban di sungai dalam kondisi menggenaskan. Dari keterangan saksi, pagi itu ia hendak ke kebun. Dalam perjalanan, tiba-tiba perutnya merasa tidak nyaman, seperti ingin buang air besar. Ia pun memutuskan untuk mampir ke sungai yang terletak di jalan ke kebun. Akan tetapi saat sudah mendekati sungai, ia sedikit terhenti ketika melihat ada kendaraan roda dua jenis Yamaha Mio Soul hitam dengan nomor polisi 6475 FL tepat berada di bawah jembatan. Lebih mengejutkan lagi ada sosok tubuh manusia yang terkapar di samping motor tersebut.
Ivan pun langsung bergegas melaporkan kejadian yang disaksikannya itu ke warga sekitar. Mendengar hal itu, warga pun langsung menuju lokasi TKP. Beberapa saat kemudian, petugas kepolisian langsung tiba di TKP usai mendapat laporan pemerintah setempat, dan langsung melakukan evakuasi serta identifikasi.
Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum beberapa saat setelah penemuan mayat, korban Rian awalnya mengantar IRT bernama Martha Mangamba ke Wori, Selasa (27/9/2016) sore.
Namun, setelah itu, korban tidak langsung kembali. Ia menyempatkan diri mampir ke rumah Anice Ambui (32) di Kecamatan Wori. Usai berbincang-bincang, korban pun memutuskan untuk kembali. Namun, karena kondisinya sudah dipengaruhi Miras, Anice pun mencegat niat pemuda naas itu. Sayangnya, upaya itu tidak membuahkan hasil, korban tetap ngotot untuk pulang dengan menggunakan kuda besinya. Nah, saat dalam perjalanan pulang itulah kemudian korban menemui ajalnya.
Sementara, Kapolresta Manado melalui Kasubag Humas, AKP Roly Sahelangi, mengungkapkan, dugaan semntara korban meninggal karena kecelakaan. “Saat ini korban sedang di rumah sakit Bhayangkara untuk diotopsi,” tuturnya.
Saat ditemukan pemuda tersebut sudah tak bernyawa di sungai di Lingkungan VII, Kelurahan Pandu, Kecamatan Bunaken, Rabu (28/9/2016) sekitar 06.30 Wita.
Ivan Pansu warga setempat adalah orang pertama yang menemukan korban di sungai dalam kondisi menggenaskan. Dari keterangan saksi, pagi itu ia hendak ke kebun. Dalam perjalanan, tiba-tiba perutnya merasa tidak nyaman, seperti ingin buang air besar. Ia pun memutuskan untuk mampir ke sungai yang terletak di jalan ke kebun. Akan tetapi saat sudah mendekati sungai, ia sedikit terhenti ketika melihat ada kendaraan roda dua jenis Yamaha Mio Soul hitam dengan nomor polisi 6475 FL tepat berada di bawah jembatan. Lebih mengejutkan lagi ada sosok tubuh manusia yang terkapar di samping motor tersebut.
Ivan pun langsung bergegas melaporkan kejadian yang disaksikannya itu ke warga sekitar. Mendengar hal itu, warga pun langsung menuju lokasi TKP. Beberapa saat kemudian, petugas kepolisian langsung tiba di TKP usai mendapat laporan pemerintah setempat, dan langsung melakukan evakuasi serta identifikasi.
Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum beberapa saat setelah penemuan mayat, korban Rian awalnya mengantar IRT bernama Martha Mangamba ke Wori, Selasa (27/9/2016) sore.
Namun, setelah itu, korban tidak langsung kembali. Ia menyempatkan diri mampir ke rumah Anice Ambui (32) di Kecamatan Wori. Usai berbincang-bincang, korban pun memutuskan untuk kembali. Namun, karena kondisinya sudah dipengaruhi Miras, Anice pun mencegat niat pemuda naas itu. Sayangnya, upaya itu tidak membuahkan hasil, korban tetap ngotot untuk pulang dengan menggunakan kuda besinya. Nah, saat dalam perjalanan pulang itulah kemudian korban menemui ajalnya.
Sementara, Kapolresta Manado melalui Kasubag Humas, AKP Roly Sahelangi, mengungkapkan, dugaan semntara korban meninggal karena kecelakaan. “Saat ini korban sedang di rumah sakit Bhayangkara untuk diotopsi,” tuturnya.