MediaSulut.Com - Perangkat telepon yang pernah sangat populer, BlackBerry, secara resmi produksinya telah dihentikan oleh BlackBerry Ltd.
BlackBerry Ltd, perusahaan Kanada yang menemukan telepon pintar, secara resmi berhenti memproduksi telepon yang pernah sangat populer.
Perusahaan itu akhirnya mengaku kalah dari Apple Inc. dan Samsung Electronics Co. BlackBerry mengalihkan produksi ponselnya ke mitra-mitra di luar negeri sementara perusahaan itu memusatkan perhatian sepenuhnya pada bisnis piranti lunak yang lebih menguntungkan dan berkembang.
Hari Rabu, BlackBerry menandatangani kesepakatan lisensi dengan perusahaan Indonesia untuk membuat dan mendistribusi perangkat bermerek BlackBerry. Kesepakatan lain dengan produsen China dan India sedang dalam proses.
Semua itu mewujudkan apa yang sudah direncanakan perusahaan itu sejak CEO John Chen mengambilalih pimpinan hampir tiga tahun lalu dan mengalihdayakan sebagian produksi ke Foxconn Technology Group.
Dalam pembukaan pasar hari Rabu di Toronto, saham BlackBerry naik 4,3 persen menjadi 10,86 dolar Kanada, kenaikan terbesar sejak Juli. Menutup bisnis telepon pintar yang terus rugi akan memudahkan BlackBerry untuk secara konsisten mendapat laba. Perusahaan itu masih akan merancang aplikasi telepon pintar dan versi ekstra-aman Alphabet Inc. untuk sistem operasi Android.
Menurut Chen, strategi baru itu akan menaikkan margin dan bisa mendongkrak penjualan HP BlackBerry, sementara produsen melisensi merek tersebut yang masih laku di pasar negara berkembang seperti Indonesia, Afrika Selatan dan Nigeria.
Sumber : VOA.Indonesia
BlackBerry Ltd, perusahaan Kanada yang menemukan telepon pintar, secara resmi berhenti memproduksi telepon yang pernah sangat populer.
Perusahaan itu akhirnya mengaku kalah dari Apple Inc. dan Samsung Electronics Co. BlackBerry mengalihkan produksi ponselnya ke mitra-mitra di luar negeri sementara perusahaan itu memusatkan perhatian sepenuhnya pada bisnis piranti lunak yang lebih menguntungkan dan berkembang.
Hari Rabu, BlackBerry menandatangani kesepakatan lisensi dengan perusahaan Indonesia untuk membuat dan mendistribusi perangkat bermerek BlackBerry. Kesepakatan lain dengan produsen China dan India sedang dalam proses.
Semua itu mewujudkan apa yang sudah direncanakan perusahaan itu sejak CEO John Chen mengambilalih pimpinan hampir tiga tahun lalu dan mengalihdayakan sebagian produksi ke Foxconn Technology Group.
Dalam pembukaan pasar hari Rabu di Toronto, saham BlackBerry naik 4,3 persen menjadi 10,86 dolar Kanada, kenaikan terbesar sejak Juli. Menutup bisnis telepon pintar yang terus rugi akan memudahkan BlackBerry untuk secara konsisten mendapat laba. Perusahaan itu masih akan merancang aplikasi telepon pintar dan versi ekstra-aman Alphabet Inc. untuk sistem operasi Android.
Menurut Chen, strategi baru itu akan menaikkan margin dan bisa mendongkrak penjualan HP BlackBerry, sementara produsen melisensi merek tersebut yang masih laku di pasar negara berkembang seperti Indonesia, Afrika Selatan dan Nigeria.
Sumber : VOA.Indonesia