MediaSulut.com - Sepak-bola sejak dulu merupakan salah satu olahraga favorit masyarakat Langowan. Hal ini bukan hanya isapan jempol belaka. Ini terlihat dari antusiasme warga Langowan saat pertandingan sepak bola baik itu sepak bola mini . Buktinya, klub-klub misalkan: Waraney dan Pinaesaan adalah klub yang paling disegani dan ditakuti dieranya. Sebut saja Waraney asal Waleure, Kecamatan Langowan Timur di era 70 dan 80-an bagitu disegani dan ditakuti lawan-lawannya. Setelah itu, lahirlah Pinaesaan yang diracik oleh dr Simanjuntak sebagai manajer.
Putra asal Batak ini jeli melihat potensi anak-anak Langowan. Dirinya pun akhirnya membentuk klub dan diberi nama "Pinaesaan". Klub ini dimasanya begitu ditakuti oleh lawan-lawannya seperti ; Unoson (Manado), Prima Kencana (Leilem), Adidas (Tondano), Phanter (Bahu), Bhayangkara serta klub ternama lainnya. Juara demi juara susah dikoleksi klub ini.
Pinaesaan pernah menjadi tim terbaik saat menjadi wakil Sulut dipiala antar klub beberapa tahun silam. Pinaesaan kala itu diperkuat para pemain seperti, Hesky Rungkat, Fernando Toar, Subakti Asnawi, Novi Aruperes, Frangky Lim, Jesse Runtuwene serta Stevie Kussoy mampu menumbangkan Palu Putra. Permainan apik pun mereka perlihatkan saat berapa di Semarang.
Kini tanda-tanda kebangkitan sepak-bola Langowan yang mati suri mulai muncul, usai tim Langowan Timur yang diperkuat Wandi Asnawi dan Vanno Pangerapan berhasil menggulung Tim Kecamatan Mandolang 4-2 di stadion Maesa Tondano. Hasil baik ini menjadi modal melangkah ke babak selanjutnya untuk merengkuh tropi Bupati Cup Minahasa 2016. Tentu saja ada rakyat Langowan terjawab