Kawatu: Kendala Teknis Dilapang Jadi Faktor Keterlambatan Penjemputan Para peserta
Para peserta saat menunggu jemputan. |
Pasalnya, kurangnya kesiapan panitia atau yang bertanggung-jawab untuk penjemputan peserta di Bandara Sam Ratulangi Manado menimbulkan kisah tak baik. Para peserta harus menunggu duduk melantai 1 sampai 2 jam di Bandara tidak kunjung dijemput oleh panitia penyelenggara, ketidak-adanya kepastian jemputan dari pihak panitia, maka banyak peserta ambil inisiatif menuju ke hotel dengan menggunakan taksi gelap.
Para peserta naik taksi gelap menuju hotel. |
Terkait keterlambatan jemputan para peserta, Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulut, Asiano Gemmy Kawatu membenarkan keterlambatan menjemput para peserta di Bandara.
"Keterlambatan menjemput para peserta di Bandara, adanya kendala teknis di lapangan. Ada beberapa kendala yang terjadi di lapangan yaitu, bus-bus yang mengangkut para peserta ke hotel butuh perjalanan yang panjang. Apalagi kalau sudah di hotel ada beberapa pemeriksaan yang mengharuskan bus tersebut menjadi terlambat kembali menjemput para peserta," jelas Kawatu saat dikonfirmasi melalui via selular.
Asiano Gemmy Kawatu. |
"Untuk itu saya berharap, dengan kejadian seperti ini bisa diambil positifnya kedepan agar tidak lagi terjadi hal - hal seperti ini lagi kedepan," tandasnya.
Perlu diketahui kegiatan kontingen FLS2N ke-9 yang di tuan rumahkan Sulawesi Utara dilaksanakan sejak tnggal 29 Agustus hingga 3 September 2016 mendatang dimana kegiatan tingkat Nasional itu di koordinir ole Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulut. (red)