MediaSulut.com - Pelayanan yang terbesar yakni melayani jiwa-jiwa yang hilang, tertolak dan tidak dianggap oleh manusia. Agust Kairos adalah salah satu bukti hamba Tuhan yang dipakai untuk melayani LGBT, anak tertolak, pelayanan anak jalanan, preman dan lainnya.
Bagi pria asal Probolinggo yang kini menetap di Semarang yang mendirikan rumah belajar bagi anak-anak yang kurang mampu dan tertolak, putus sekolah bahkan para LGBT. Baiknya pelayanan bukan hanya di mimbar saja namun turun ke bawah melayani mereka yang tidak dianggap. Salah satu bukti hamba Tuhan yang melayani dengan hati. Dia melayani bukan dalam kelebihan tapi dalam kekurangan pun, lantaran baginya melayani Tuhan sangat indah.
Salah satu pastor dari Amerika asal Indonesia Pdt Yesaya Bangapadang pun berdecak kagum saat dirinya menyambangi tempat pelayanan hamba Tuhan Agus Kairos.
Menurut pria asal Toraja ini jebolan Sekolah Alkitab Tentena ini pelayanan saat ini hanya ke sisi materi saja tapi sudah jarang yang melayani dengan hati. "Hamba Tuhan Agust adalah bukti pelayanan dengan kasih yang tulus dan tidak mengejar keuntungan, saya pun banyak belajar dari pelayananya, ini harus diadopsi oleh para pendeta jangan kita membiarkan jiwa-jiwa yang terbilang," kata Pastor Yesaya.