MediaSulut.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut kelima mantan penanggung jawab "Teman Ahok" yang mengaku curang dalam pengumpulan data KTP berasal dari sebuah ormas. Meski demikian, ia tak menyebutkan ormas yang dimaksudkannya itu.
"Ya mereka sudah ngaku kok mereka orang dari ormas apa," kata Ahok di Kota Tua, Sabtu (25/6/2016).
Ahok menilai, sistem yang diterapkan "Teman Ahok" dalam proses pengumpulan data KTP sudah sangat baik. Sebab, semua KTP yang masuk harus disertai dengan pencantuman nomor ponsel.
Tujuan pencantuman nomor ponsel adalah untuk memberitahukan kepada pemilik nomor ponsel atas dukungannya yang sudah diterima. Ia menilai sistem itulah yang membuat kelima anggota yang melakukan kecurangan mudah terdeteksi, dan akhirnya diberhentikan.
"Ya mereka sudah ngaku kok mereka orang dari ormas apa," kata Ahok di Kota Tua, Sabtu (25/6/2016).
Ahok menilai, sistem yang diterapkan "Teman Ahok" dalam proses pengumpulan data KTP sudah sangat baik. Sebab, semua KTP yang masuk harus disertai dengan pencantuman nomor ponsel.
Tujuan pencantuman nomor ponsel adalah untuk memberitahukan kepada pemilik nomor ponsel atas dukungannya yang sudah diterima. Ia menilai sistem itulah yang membuat kelima anggota yang melakukan kecurangan mudah terdeteksi, dan akhirnya diberhentikan.
"Jadi kalau masukin data enggak bener, langsung ketangkap. Dari situ lah ketahuan ada orang-orang yang dalam tanda kutip penyusup," ujar Ahok.
Pada Kamis (22/6/2016), lima orang mantan penanggung jawab pengumpul data KTP dukungan untuk Ahok mengaku pernah berbuat curang dalam pengumpulan data KTP dukungan yang dilakukan Teman Ahok.
Pada kesempatan terpisah, juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas mengatakan kelima orang itu adalah anggota yang dipecat karena ketahuan berbuat curang.
Pada Kamis (22/6/2016), lima orang mantan penanggung jawab pengumpul data KTP dukungan untuk Ahok mengaku pernah berbuat curang dalam pengumpulan data KTP dukungan yang dilakukan Teman Ahok.
Pada kesempatan terpisah, juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas mengatakan kelima orang itu adalah anggota yang dipecat karena ketahuan berbuat curang.
Sumber : kompas.com