MediaSulut.Com, Manado - Koprasi Serba Usaha (KSU) Star Up mirip investasi bodong. Hal tersebut dikatakan Ketua Koprasi Serba Usaha (KSU) Star Up Herman Wenas.
"Ini (star up) mirip investasi bodong,"tegas dia dihadapan para nasabah Star Up, Selasa (03/05/2016).
Dia menjelaskan, usaha ini mirip investasi bodong karena kalau bodong 100 persen dana diputar untuk investasi. Tetapi ini menggunakan skema 70-30 persen. 70 persen untuk diputar dalam program investasi dan 30 persen dijadikan modal usaha.
Beberapa waktu yang lalu sudah berjalan saat penyetoran masih diatas, tapi saat masuk penyetoran dibawah 100 juta kami tidak bisa menyisipkan 30 persen karena semua harus dikembalikan. Kami sedang mengumpulkan dana untuk dibuat beberapa usaha, ada rumah makan di dua tempat yang akan dibuka, itu membutuhlan modal yang besar.
"Agak pelan membuka usaha itu, karena modal itu didapatkan dari 30 persen storan yang masuk di koprasi. Jadi Ini bukan bodong karena ada usaha yang dilakukan," ujar dia.
Lanjut Wenas, mohon kesabaran dari semua agar usaha ini dapat berjalan dengan lancar, karena jika membawah emosi dalam hal ini maka resikonya semua akan kehilangan dana. Dengan penuh kerendahan hati ijinkan kami bekerja, kepentingan semua akan dipenuhi tapi secara bertahap.
"Kami mohon tolong bersabar ijinkan kami bekerja, nanti kalau sudah ada jadwal pencairan akan langsung dihubungi," terang dia.
Dia menambahkan, kalau putarannya baik dan dananya banyak pasti akan dicairkan. Tolong hilangkan pikiran bahwa kas koprasi ada uang banyak.
"Perlu disampaikan karena rumah bendahara diobrak abrik untuk mencari uang, tolong bersabar," tambah dia.
Sementara itu, Bud yang melaporkan kasus ini ke Polresta Manado kembali menegaskan, bahwa masih tetap ada ancaman dari preman-preman. Saat berada di kantor Star Up, melihat ada beberapa preman. "Saya masih di ancam oleh preman-preman dalam masalah ini," pungkas dia.(Red)
"Ini (star up) mirip investasi bodong,"tegas dia dihadapan para nasabah Star Up, Selasa (03/05/2016).
Dia menjelaskan, usaha ini mirip investasi bodong karena kalau bodong 100 persen dana diputar untuk investasi. Tetapi ini menggunakan skema 70-30 persen. 70 persen untuk diputar dalam program investasi dan 30 persen dijadikan modal usaha.
Beberapa waktu yang lalu sudah berjalan saat penyetoran masih diatas, tapi saat masuk penyetoran dibawah 100 juta kami tidak bisa menyisipkan 30 persen karena semua harus dikembalikan. Kami sedang mengumpulkan dana untuk dibuat beberapa usaha, ada rumah makan di dua tempat yang akan dibuka, itu membutuhlan modal yang besar.
"Agak pelan membuka usaha itu, karena modal itu didapatkan dari 30 persen storan yang masuk di koprasi. Jadi Ini bukan bodong karena ada usaha yang dilakukan," ujar dia.
Lanjut Wenas, mohon kesabaran dari semua agar usaha ini dapat berjalan dengan lancar, karena jika membawah emosi dalam hal ini maka resikonya semua akan kehilangan dana. Dengan penuh kerendahan hati ijinkan kami bekerja, kepentingan semua akan dipenuhi tapi secara bertahap.
"Kami mohon tolong bersabar ijinkan kami bekerja, nanti kalau sudah ada jadwal pencairan akan langsung dihubungi," terang dia.
Dia menambahkan, kalau putarannya baik dan dananya banyak pasti akan dicairkan. Tolong hilangkan pikiran bahwa kas koprasi ada uang banyak.
"Perlu disampaikan karena rumah bendahara diobrak abrik untuk mencari uang, tolong bersabar," tambah dia.
Sementara itu, Bud yang melaporkan kasus ini ke Polresta Manado kembali menegaskan, bahwa masih tetap ada ancaman dari preman-preman. Saat berada di kantor Star Up, melihat ada beberapa preman. "Saya masih di ancam oleh preman-preman dalam masalah ini," pungkas dia.(Red)