MediaSulut.Com, Manado - Misteri di balik hilangnya Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Adven Klabat Manado, Esron Sentinowu (65), mampu diungkap Tim Manguni Polda Sulut. Ternyata Kepsek dibunuh kawanan tersangka, termasuk terduga pasangan selingkuhannya dan seorang oknum polisi dengan cara dibenamkan di perairan Inobonto, Bolmong.
Dalam kasus yang diduga pembunuhan berencana tersebut, Polda Sulut mengusut dugaan keterlibatan perempuan LP alias Lisa, lelaki JL alias Jek, JP alias Jil serta NP alias Novri. Lisa, Jeklin dan Jil adalah warga Imandi dan Inobonto, Bolmong. Sedangkan Novri beralamat di Likupang Barat, Minut. Diketahui, Lisa dan Jek berstatus pacaran.
Inilah kronologis yang berhasil dihimpun. 22 Oktober, sekitar pukul 15.00 WITA, korban menelpon Lisa yang diduga adalah pasangan hugelnya untuk bertatap muka. Sejam kemudian, keduanya bertemu di RM Mawar Saron Samrat. Selanjutnya keduanya bergerak ke kawasan pantai Malalayang, tepatnya di RM Kharisma dengan menumpang mobil korban jenis Ayla silver .
Ternyata keduanya, diduga dengan setingan Lisa, sudah dibuntuti tiga tersangka lainnya termasuk Jek. Oknum polisi yang bertugas di Polsek Tenga, Polres Minsel yang berpangkat Brigadir ini bersama kedua rekannya, parkir dekat mobil korban. Setelah melepas kangen, korban dan Lisa berpisah. Lisa berjalan ke arah terminal Malalayang sedangkan korban pun berlalu dengan mobilnya.
Disinilah adegan penculikan terjadi. Secepat kilat ketiganya menyergap dan melemparkan korban ke dalam mobil yang mereka persiapkan. Korban dan ketiga tersangka bergerak menuju jalan raya Manado Amurang. Entah dimana persisnya korban dieksekusi, Jek Cs menyerang korban dengan batu di kepala.
Tiba di bibir pantai Inobonto, dalam keadaan tak bernyawa lagi, korban digotong ke perahu milik tersangka Jek. Mereka kemudian membawa korban sembari mengikat tubuh korban dengan tali. Celakanya, tali itu diikatkan juga pada sebuah batu yang difungksikan sebagai pemberat. Di kedalaman sekitar 20 hingga 30 meter, korban akhirnya diceburkan hingga tenggelam.
Kronologis ini terungkap pasca Tim Manguni yang dikendalikan Kombes Pol Pitra Andreas Ratulangi SIK SS MM itu, melakukan penyelidikan di lapangan. Berkat kerja keras, keuletan, ketajaman serta profesional anggota Manguni, mereka menyimpulkan bahwa yang harus diamankan terlebih dahulu adalah Lisa.
Wanita itu dijemput di rumahnya di Imandi, Kecamatan Dumoga Timur, Minggu (25/10) siang. Anggota Tim Manguni Carly dibantu Tim 1,2 dan 3 dan Manguni Delta lantas membawanya ke Mapolda sembari menginterogasinya. Ketika dikembangkan, Lisa menyebut bahwa Jek, Jil dan Novri juga ikut andil.
Manguni pun mempertajam penyelidikan dengan mengundang Jek dan Jil. Keduanya pun memenuhi undangan Manguni dengan memberikan keterangan di ruangan Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum. Dari dua orang itu, Manguni lantas melebarkan penyelidikan dengan mengamankan Novri di tempat kos di kawasan SPBU Samrat, di Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Wanea, Manado, Senin (26/10) siang.
Perlahan namum pasti, Manguni mengklarifikasi dan mengkonfrontir keempat orang itu. Meski awalnya hanya beberapa saja, di depan Tim Manguni dan penyidik Jatanras, keempatnya dengan tanpa paksaan akhirnya mengakui perbuatan mereka, Senin sore.
Sore itu, dari pantauan koran ini, keempat tersangka terlihat bolak balik di ruangan Jatanras. Tersangka Jek, sempat terlihat menuju toilet dengan dikawal empat hingga lima anggota. Polisi khawatir jika rekan mereka itu meloloskan diri. Jek saat itu banyak melempar senyum. Terlihat juga anggota Provost berjaga-jaga di depan ruangan pemeriksaan.
Data tambahan yang diperoleh, motif kasus pembunuhan ini dipicu dugaan hubungan selingkuh korban dan Lisa. Kepada polisi, Lisa mengaku sudah berhubungan badan sebanyak 30 kali dengan korban, sejak tahun 2011.
Kapolda Sulut, Brigjen Pol Drs Wilmar Marpaung SH, melalui Kabid Humas, AKBP Wilson Damanik SH membenarkan hal ini.(tim)
Dalam kasus yang diduga pembunuhan berencana tersebut, Polda Sulut mengusut dugaan keterlibatan perempuan LP alias Lisa, lelaki JL alias Jek, JP alias Jil serta NP alias Novri. Lisa, Jeklin dan Jil adalah warga Imandi dan Inobonto, Bolmong. Sedangkan Novri beralamat di Likupang Barat, Minut. Diketahui, Lisa dan Jek berstatus pacaran.
Inilah kronologis yang berhasil dihimpun. 22 Oktober, sekitar pukul 15.00 WITA, korban menelpon Lisa yang diduga adalah pasangan hugelnya untuk bertatap muka. Sejam kemudian, keduanya bertemu di RM Mawar Saron Samrat. Selanjutnya keduanya bergerak ke kawasan pantai Malalayang, tepatnya di RM Kharisma dengan menumpang mobil korban jenis Ayla silver .
Ternyata keduanya, diduga dengan setingan Lisa, sudah dibuntuti tiga tersangka lainnya termasuk Jek. Oknum polisi yang bertugas di Polsek Tenga, Polres Minsel yang berpangkat Brigadir ini bersama kedua rekannya, parkir dekat mobil korban. Setelah melepas kangen, korban dan Lisa berpisah. Lisa berjalan ke arah terminal Malalayang sedangkan korban pun berlalu dengan mobilnya.
Disinilah adegan penculikan terjadi. Secepat kilat ketiganya menyergap dan melemparkan korban ke dalam mobil yang mereka persiapkan. Korban dan ketiga tersangka bergerak menuju jalan raya Manado Amurang. Entah dimana persisnya korban dieksekusi, Jek Cs menyerang korban dengan batu di kepala.
Tiba di bibir pantai Inobonto, dalam keadaan tak bernyawa lagi, korban digotong ke perahu milik tersangka Jek. Mereka kemudian membawa korban sembari mengikat tubuh korban dengan tali. Celakanya, tali itu diikatkan juga pada sebuah batu yang difungksikan sebagai pemberat. Di kedalaman sekitar 20 hingga 30 meter, korban akhirnya diceburkan hingga tenggelam.
Kronologis ini terungkap pasca Tim Manguni yang dikendalikan Kombes Pol Pitra Andreas Ratulangi SIK SS MM itu, melakukan penyelidikan di lapangan. Berkat kerja keras, keuletan, ketajaman serta profesional anggota Manguni, mereka menyimpulkan bahwa yang harus diamankan terlebih dahulu adalah Lisa.
Wanita itu dijemput di rumahnya di Imandi, Kecamatan Dumoga Timur, Minggu (25/10) siang. Anggota Tim Manguni Carly dibantu Tim 1,2 dan 3 dan Manguni Delta lantas membawanya ke Mapolda sembari menginterogasinya. Ketika dikembangkan, Lisa menyebut bahwa Jek, Jil dan Novri juga ikut andil.
Manguni pun mempertajam penyelidikan dengan mengundang Jek dan Jil. Keduanya pun memenuhi undangan Manguni dengan memberikan keterangan di ruangan Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum. Dari dua orang itu, Manguni lantas melebarkan penyelidikan dengan mengamankan Novri di tempat kos di kawasan SPBU Samrat, di Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Wanea, Manado, Senin (26/10) siang.
Perlahan namum pasti, Manguni mengklarifikasi dan mengkonfrontir keempat orang itu. Meski awalnya hanya beberapa saja, di depan Tim Manguni dan penyidik Jatanras, keempatnya dengan tanpa paksaan akhirnya mengakui perbuatan mereka, Senin sore.
Sore itu, dari pantauan koran ini, keempat tersangka terlihat bolak balik di ruangan Jatanras. Tersangka Jek, sempat terlihat menuju toilet dengan dikawal empat hingga lima anggota. Polisi khawatir jika rekan mereka itu meloloskan diri. Jek saat itu banyak melempar senyum. Terlihat juga anggota Provost berjaga-jaga di depan ruangan pemeriksaan.
Data tambahan yang diperoleh, motif kasus pembunuhan ini dipicu dugaan hubungan selingkuh korban dan Lisa. Kepada polisi, Lisa mengaku sudah berhubungan badan sebanyak 30 kali dengan korban, sejak tahun 2011.
Kapolda Sulut, Brigjen Pol Drs Wilmar Marpaung SH, melalui Kabid Humas, AKBP Wilson Damanik SH membenarkan hal ini.(tim)