MediaSulut.Com - Rasa cinta yang kuat merupakan modal besar bagi sebuah pasangan dalam mempertahankan hubungan. Namun cinta yang tak biasa antara ibu dan anak tentu dianggap sebagai hal yang sangat tidak lazim.
Ketidaklaziman itu dikemukakan oleh Kim West (51) dan Ben Ford (32), pasangan ibu dan anak dari Michigan. Kisahnya, awalnya West membiarkan Ford diadopsi oleh orang lain, seminggu setelah dilahirkan.
Beberapa dekade kemudian di 2013, seperti banyak dilakukan oleh anak adopsi, Ford mulai banyak melakukan kontak dengan West sebagai ibu kandungnya. Pasangan ini kemudian membentuk hubungan yang sangat tidak biasa.
Dilansir dari Independent, dalam sebuah wawancara, West mengaku mulai tertarik secara seksual dengan anaknya. Sementara Ford juga memiliki ketertarikan yang sama.
Pasangan ini kemudian mulai menjalin hubungan seksual. Tiga hari setelahnya, Ford bahkan berani meninggalkan istrinya untuk hidup bersama sang ibu.
Sejak mengungkapkan kisah mereka kepada pers, pasangan itu memutuskan untuk bersembunyi karena khawatir akan dilaporkan ke polisi. Mereka bisa menerima hukuman penjara 15 tahun dan dipaksa menandatangani pengakuan sebagai pelanggar seks.
Dr Tamsin Saxton, dosen senior Psikologi di Northumbria University menjelaskan, hal tersebut bisa saja terjadi karena laki-laki heteroseksual cenderung mencari pasangan yang mirip dengan ibunya. Begitu juga dengan perempuan, mereka cenderung menyukai pasangan yang mirip dengan ayahnya.
Namun, menurut sebuah studi, ada sebuah proses satu individu akan menolak daya tarik seksual dari orang terdekat, seperti orang tua dan saudara kandung. "Beberapa orang memang tidak memiliki pengalaman yang tepat di masa kecil, sehingga tidak merasakan kenyamanan dengan orang tua sebagaimana mestinya, sehingga timbul daya tarik seksual," ujar psikolog Judith Wenban-Smith.
Sayangnya, kata dia, implikasi psikologis dari hubungan semacam itu dapat berakibat dua kali lipat lebih buruk. Pasangan tidak hanya akan menghadapi penolakan dari masyarakat, tetapi juga akan merusak hubungan keluarga.(tim)
Ketidaklaziman itu dikemukakan oleh Kim West (51) dan Ben Ford (32), pasangan ibu dan anak dari Michigan. Kisahnya, awalnya West membiarkan Ford diadopsi oleh orang lain, seminggu setelah dilahirkan.
Beberapa dekade kemudian di 2013, seperti banyak dilakukan oleh anak adopsi, Ford mulai banyak melakukan kontak dengan West sebagai ibu kandungnya. Pasangan ini kemudian membentuk hubungan yang sangat tidak biasa.
Dilansir dari Independent, dalam sebuah wawancara, West mengaku mulai tertarik secara seksual dengan anaknya. Sementara Ford juga memiliki ketertarikan yang sama.
Pasangan ini kemudian mulai menjalin hubungan seksual. Tiga hari setelahnya, Ford bahkan berani meninggalkan istrinya untuk hidup bersama sang ibu.
Sejak mengungkapkan kisah mereka kepada pers, pasangan itu memutuskan untuk bersembunyi karena khawatir akan dilaporkan ke polisi. Mereka bisa menerima hukuman penjara 15 tahun dan dipaksa menandatangani pengakuan sebagai pelanggar seks.
Dr Tamsin Saxton, dosen senior Psikologi di Northumbria University menjelaskan, hal tersebut bisa saja terjadi karena laki-laki heteroseksual cenderung mencari pasangan yang mirip dengan ibunya. Begitu juga dengan perempuan, mereka cenderung menyukai pasangan yang mirip dengan ayahnya.
Namun, menurut sebuah studi, ada sebuah proses satu individu akan menolak daya tarik seksual dari orang terdekat, seperti orang tua dan saudara kandung. "Beberapa orang memang tidak memiliki pengalaman yang tepat di masa kecil, sehingga tidak merasakan kenyamanan dengan orang tua sebagaimana mestinya, sehingga timbul daya tarik seksual," ujar psikolog Judith Wenban-Smith.
Sayangnya, kata dia, implikasi psikologis dari hubungan semacam itu dapat berakibat dua kali lipat lebih buruk. Pasangan tidak hanya akan menghadapi penolakan dari masyarakat, tetapi juga akan merusak hubungan keluarga.(tim)