MediaSulut.Com, Inggris - Dua warga Inggris dan seorang warga Irlandia yang ditahan dalam perjalanan pulang setelah memerangi apa yang disebut Negara Islam (ISIS), telah dibebaskan, kata Kementerian Luar Negeri.
Warga Inggris Jac Holmes dan Joe Ackerman, serta warga Irlandia Joshua Molloy sempat ditahan di Irak utara yang merupakan kawasan Kurdi.
Holmes memasang status di Facebook: "Sudah bebas penjara, terima kasih untuk semua dukungan."
ISIS menguasai sebagian wilayah di Suriah dan Irak bagian utara serta barat.
Ibu dari Jac Holmes bertemu pejabat Kurdi pada hari Jumat untuk membantu melancarkan pembebasannya.
Ketiga orang itu ditahan selama lebih dari seminggu di penjara di kota Kurdi, Erbil.
Tak lama setelah pembebasannya, Holmes mengatakan kepada BBC: "Rasanya lega sekali bahwa akhirnya beabs, mudah-mudahan tidak ada lagi masalah dan kami segera akan berada dalam perjalanan pulang ."
Adapun Joe Ackerman memperbarui statusnya di Facebook dengan satu kata: "Bebas."
Kalau pejihad Inggris mencerca orang Arab Terduga pembunuh pegiat anti-ISIS ditangkap di Turki Ingin gabung ISIS, warga Inggris dipenjara enam tahun
Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri mengatakan: "Kami membantu merundingkan langkah dua warga Inggris untuk meninggalkan Kurdistan (Irak) setelah mereka dibebaskan dari tahanan."
Mantan pekerja bidang teknologi informasi, Jac Holmes, tidak memiliki pengalaman militer saat pertama kali memasuki Suriah bersama Unit Perlindungan Rakyat Kurdi atau YPG, 22 Januari 2015.
Jac Holmes sebelumnya mengatakan kepada BBC sudah tertarik ke Suriah sejak 2011 dan perhatiannya secara bertahap bergeser pada perjuangan Kurdi melawan ISIS.
"ISIS adalah organisasi teroris yang mengerikan: mereka memperbudak, menjarah - mereka yakin bahwa yang mereka lakukan itu mengikuti Islam versi mereka," kata Holmes BBC tahun lalu.
"Siapa pun yang memiliki pikiran waras dapat melihat bahwa yang mereka lakukan sama sekali tak mengandung unsur kebenaran agama. Saya sungguh tak paham mengapa ada orang yang mau bergabung dengan grup seperti ISIS," katanya.
Tokoh masyarakat kaget 'pengebom bunuh diri' ISIS dari Inggris
Orang tua warga Inggris terduga ISIS ditangkap ISIS eksekusi lima 'mata-mata pemerintah Inggris'
Selama bertempur dalam periode pertama di Suriah, Holmes mengalami luka tembak di bahu kanan.
Ia kembali ke Inggris pada bulan Juni tahun lalu, dan ditanyai di bandara Heathrow pada saat kedatangan. Beberapa minggu kemudian ia melakukan perjalanan lagi untuk bergabung kembali untuk melawan ISIS.
Pengamat terorisme mengatakan bahwa meskipun warga Inggris yang berjuang di luar negeri mungkin melakukan pelanggaran, pihak berwenang UK cenderung mengambil pendekatan pragmatis ihwal penuntutan, tergantung pada apakah mereka yang kembali dipandang sebagai ancaman terhadap keamanan dalam negeri.(tim)
Warga Inggris Jac Holmes dan Joe Ackerman, serta warga Irlandia Joshua Molloy sempat ditahan di Irak utara yang merupakan kawasan Kurdi.
Holmes memasang status di Facebook: "Sudah bebas penjara, terima kasih untuk semua dukungan."
ISIS menguasai sebagian wilayah di Suriah dan Irak bagian utara serta barat.
Ibu dari Jac Holmes bertemu pejabat Kurdi pada hari Jumat untuk membantu melancarkan pembebasannya.
Ketiga orang itu ditahan selama lebih dari seminggu di penjara di kota Kurdi, Erbil.
Tak lama setelah pembebasannya, Holmes mengatakan kepada BBC: "Rasanya lega sekali bahwa akhirnya beabs, mudah-mudahan tidak ada lagi masalah dan kami segera akan berada dalam perjalanan pulang ."
Adapun Joe Ackerman memperbarui statusnya di Facebook dengan satu kata: "Bebas."
Kalau pejihad Inggris mencerca orang Arab Terduga pembunuh pegiat anti-ISIS ditangkap di Turki Ingin gabung ISIS, warga Inggris dipenjara enam tahun
Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri mengatakan: "Kami membantu merundingkan langkah dua warga Inggris untuk meninggalkan Kurdistan (Irak) setelah mereka dibebaskan dari tahanan."
Mantan pekerja bidang teknologi informasi, Jac Holmes, tidak memiliki pengalaman militer saat pertama kali memasuki Suriah bersama Unit Perlindungan Rakyat Kurdi atau YPG, 22 Januari 2015.
Jac Holmes sebelumnya mengatakan kepada BBC sudah tertarik ke Suriah sejak 2011 dan perhatiannya secara bertahap bergeser pada perjuangan Kurdi melawan ISIS.
"ISIS adalah organisasi teroris yang mengerikan: mereka memperbudak, menjarah - mereka yakin bahwa yang mereka lakukan itu mengikuti Islam versi mereka," kata Holmes BBC tahun lalu.
"Siapa pun yang memiliki pikiran waras dapat melihat bahwa yang mereka lakukan sama sekali tak mengandung unsur kebenaran agama. Saya sungguh tak paham mengapa ada orang yang mau bergabung dengan grup seperti ISIS," katanya.
Tokoh masyarakat kaget 'pengebom bunuh diri' ISIS dari Inggris
Orang tua warga Inggris terduga ISIS ditangkap ISIS eksekusi lima 'mata-mata pemerintah Inggris'
Selama bertempur dalam periode pertama di Suriah, Holmes mengalami luka tembak di bahu kanan.
Ia kembali ke Inggris pada bulan Juni tahun lalu, dan ditanyai di bandara Heathrow pada saat kedatangan. Beberapa minggu kemudian ia melakukan perjalanan lagi untuk bergabung kembali untuk melawan ISIS.
Pengamat terorisme mengatakan bahwa meskipun warga Inggris yang berjuang di luar negeri mungkin melakukan pelanggaran, pihak berwenang UK cenderung mengambil pendekatan pragmatis ihwal penuntutan, tergantung pada apakah mereka yang kembali dipandang sebagai ancaman terhadap keamanan dalam negeri.(tim)