MediaSulut.Com, Israel - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengirim nota protes kepada pemerintah Rusia. Negeri Bintang Daud mengklaim pesawat tempurnya ditembak dua kali oleh jet tempur jenis Sukhoi. Insiden itu terjadi di wilayah udara Suriah.
Israel tidak merinci kapan dan di koordinat berapa serangan jet Rusia terjadi. Pernyataan Netanyahu serta informasi adanya penembakan dilansir oleh surat kabar Yedioth Ahronoth, Jumat (22/4).
Dalam laporan terpisah, stasiun televisi Channel 10 menyatakan serangan jet Rusia itu kemungkinan terjadi pekan lalu. Ada indikasi pesawat tempur kedua negara berpapasan di pesisir laut Mediterania wilayah Suriah. Kemungkinan lainnya, pesawat Negeri Zionis diserang oleh jet tempur Rusia pada awal Maret 2016.
Saat dikonfirmasi oleh Kantor Berita Reuters, juru bicara pemerintah Rusia maupun Israel menolak berkomentar.
Insiden ini kemungkinan terjadi karena Rusia maupun Israel mengerahkan kekuatan udara ke Suriah untuk tujuan berbeda. Negeri Beruang Merah membantu rezim Presiden Bashar al-Assad melawan pemberontak serta ISIS. Sedangkan Israel beberapa kali mengirim pesawat tempur untuk menyerang markas senjata Hizbullah, militan Syiah asal Libanon yang sedang di Suriah mendukung pemerintahan Assad.
Netanyahu dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu pada Kamis (21/4) di Ibu Kota Moskow. Sesudah pertemuan empat mata itu, Netanyahu tidak menyinggung serangan jet Rusia di Suriah. Tapi sang pemimpin Israel mengakui karena sama-sama mengirim armada perang ke Suriah, maka kedua negara wajib berkoordinasi.
"Saya melawat ke Rusia dengan satu tujuan, memperkuat koordinasi kedua negara demi menghindari kesalahpahaman dan konfrontasi yang tidak perlu," kata Netanyahu.(tim)
Israel tidak merinci kapan dan di koordinat berapa serangan jet Rusia terjadi. Pernyataan Netanyahu serta informasi adanya penembakan dilansir oleh surat kabar Yedioth Ahronoth, Jumat (22/4).
Dalam laporan terpisah, stasiun televisi Channel 10 menyatakan serangan jet Rusia itu kemungkinan terjadi pekan lalu. Ada indikasi pesawat tempur kedua negara berpapasan di pesisir laut Mediterania wilayah Suriah. Kemungkinan lainnya, pesawat Negeri Zionis diserang oleh jet tempur Rusia pada awal Maret 2016.
Saat dikonfirmasi oleh Kantor Berita Reuters, juru bicara pemerintah Rusia maupun Israel menolak berkomentar.
Insiden ini kemungkinan terjadi karena Rusia maupun Israel mengerahkan kekuatan udara ke Suriah untuk tujuan berbeda. Negeri Beruang Merah membantu rezim Presiden Bashar al-Assad melawan pemberontak serta ISIS. Sedangkan Israel beberapa kali mengirim pesawat tempur untuk menyerang markas senjata Hizbullah, militan Syiah asal Libanon yang sedang di Suriah mendukung pemerintahan Assad.
Netanyahu dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu pada Kamis (21/4) di Ibu Kota Moskow. Sesudah pertemuan empat mata itu, Netanyahu tidak menyinggung serangan jet Rusia di Suriah. Tapi sang pemimpin Israel mengakui karena sama-sama mengirim armada perang ke Suriah, maka kedua negara wajib berkoordinasi.
"Saya melawat ke Rusia dengan satu tujuan, memperkuat koordinasi kedua negara demi menghindari kesalahpahaman dan konfrontasi yang tidak perlu," kata Netanyahu.(tim)